KOMPAS.com - Tahun 2021 diawali dengan sejumlah kejadian yang mengguncang dunia, antara lain penyerbuan gedung Capitol Hill dan hilangnya Jack Ma.
Selain itu, isu Joe seekor merpati balap yang hendak dibunuh Australia karena dianggap "terbang nyasar" ke negara itu juga sempat menyita perhatian publik.
Berikut adalah rangkuman kaleidoskop internasional Januari 2021.
Baca juga: [KALEIDOSKOP 2020] Inilah Wajah Dunia yang Kesusahan
Kerusuhan di Gedung Kongres AS ini terjadi pada Rabu (6/1/2021), ketika Joe Biden akan disahkan kemenangannya sebagai presiden terpilih.
Diperkirakan akan berjalan mulus seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesnya tak disangka diserbu massa pendukung Donald Trump dalam upaya untuk menggagalkan anggota parlemen dari tugas konstitusional mereka.
Tak lama setelah pukul 11 pagi waktu setempat, Trump naik ke panggung di sebuah kampanye di Ellipse Park, di selatan pagar Gedung Putih, untuk berbicara kepada ribuan pendukung yang bersorak-sorai.
Tanda pertama masalah datang ketika beberapa kantor Kongres diduduki oleh pengunjuk rasa pendukung Trump. Tak lama kemudian, massa mulai menyerbu Gedung Capitol.
Muncul foto-foto polisi Capitol dengan senjata terhunus di pintu ruang debat, ketika anggota parlemen yang ketakutan berlindung di bawah kursi dan pengunjuk rasa memecahkan jendela.
Kepala Kepolisian Washington Robert Contee menerangkan, pihaknya baru mendapat telepon minta bantuan pukul 13.00 hari itu, jauh setelah pengunjuk rasa menerobos barikade.
"Semuanya sudah sangat parah saat itu," kata Contee pada Kamis (7/1/2021).
"Jelas ini kegagalan," kata Brian Schatz, Senator dari Hawaii.
Michael Sherwin jaksa federal Washington yang mengawasi penyelidikan, pada Jumat (15/1/2021) mengungkap bahwa dia melihat bukti kecil persekongkolan, seperti komunikasi orang-orang yang berada di dalam dan luar gedung.
Ia juga menggunakan hak eksekutifnya sebagai mantan presiden, meminta Mahkamah Agung tidak merilis dokumen penyerbuan Capitol Hill ke komite Kongres sebagai bahan penyelidikan.
Meski demikian, Presiden Joe Biden dapat mengabaikan hak istimewa eksekutif, sehingga dapat diserahkan ke panel kongres yang menyelidiki kekerasan oleh pendukung Trump.
Baca juga: Daftar Serangan Gedung Capitol AS Selama 50 Tahun Terakhir