KOMPAS.com - Lihatlah, dunia dalam kesusahan tahun ini. Seorang dokter tampak memeluk pasien lansia di Ruang Perawatan Insentif (ICU), di Houston Amerika Serikat. Sebuah pelukan hangat dibalik APD yang dikenakan sang dokter.
Sebuah kamp pengungsi yang penuh sesak di Lesbos, Yunani hangus dilalap api, membuat sejumlah imigran berlari menyelamatkan diri.
Para pengunjuk rasa yang tersapu debu jalanan, marah akibat kematian George Floyd dalam cengkraman polisi kulit putih, membubungkan amarah.
Itulah dunia dalam lensa fotografer Associated Press, dunia yang sedih, muram dan susah di tahun 2020. Bencana alam, konflik kekerasan dan konflik kepentingan politik merajai semesta.
Dan dari semua itu, dari berbagai belahan bumi, tak ada satu pun yang luput dari wabah virus corona.
Mereka yang bertahan hidup di tengah pandemi; para wanita yang memakai pakaian pelindung saat mempersiapkan permakaman di Iran. Pasangan yang berciuman melalui plastik di Spanyol.
Dan mereka yang tewas; baris demi baris kuburan baru digali di kuburan di Amerika Serikat dan di kuburan terbesar di Amerika Latin, serta belahan bumi lain termasuk di Indonesia.
Mereka yang bernegosiasi antara hidup dan mati; para dokter dan perawat Italia yang kelelahan karena pekerjaan mereka. Tak sedikit yang dikabarkan bunuh diri karena sangat mengalami depresi dan kesusahan.
Di tengah pandemi, konflik lain terjadi karena kesalahan manusia. Seorang paman dengan penuh kasih membopong keponakannya yang berusia 11 tahun menjauh dari kehancuran akibat ledakan besar di Pelabuhan Beirut, Lebanon.
Di Suriah, petugas darurat menarik tubuh seorang bocah lelaki yang tewas dalam serangan udara dari reruntuhan bangunan.
Kebakaran hutan memberi warna merah-oranye menakutkan di Amerika Barat, letusan gunung berapi menutupi langit Manila, Filipina.
Di seluruh wilayah Amerika Serikat, jurnalis foto mendokumentasikan kampanye kepresidenan yang epik dan licik.
Joe Biden yang gembira karena kemenangannya dan Donald Trump yang tampak berduka dengan masih terus berupaya membuat Biden gagal menjadi presiden AS selanjutnya.
Semua itu terangkum dalam Kaleidoskop 2020: Inilah Wajah Dunia yang Kesusahan. Dan semoga kesulitan itu tidak akan berlangsung lebih jauh atau terlalu lama.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan