Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas akibat Topan Rai Filipina Capai 405 Orang

Kompas.com - 31/12/2021, 16:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MANILA, KOMPAS.com – Korban tewas akibat Topan Rai di Filipina mencapai 405 jiwa.

Laporan tersebut disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Filipina pada Jumat (31/12/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Topan Rai merupakan topan ke-15 dan paling mematikan yang melanda Filipina pada tahun ini.

Baca juga: Korban Topan Rai di Filipina Butuh Makanan Saat Perayaan Natal

Para korban tewas tersebut sebagian besar karena tenggelam, kejatuhan pohon tumbang, dan tersapu tanah longsor.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Filipina Ricardo Jalad menuturkan, sejauh ini masih ada 82 orang hilang dan 1.147 orang terluka.

Lebih dari 530.000 rumah rusak di mana sepertiga di antaranya hancur total. Kerusakan infrastruktur dan pertanian diperkirakan mencapai 23,4 miliar peso (Rp 6,5 triliun).

Topan tersebut berdampak kepada hampir 4,5 juta orang, termasuk sekitar 500.000 yang kini berada di pusat-pusat evakuasi.

Baca juga: PBB Segera Kumpulkan Bantuan untuk Korban Topan Rai Filipina

Pada 16 Desember, Topan Rai dikategorikan sebagai topan kategori 5 yang meninggalkan jejak kehancuran luar biasa di provinsi Bohol, Cebu, dan Surigao del Norte.

Di Filipina tengah, pasokan bantuan dinilai tidak memadai untuk ribuan penduduk yang masih tanpa listrik dan air.

“Itu menyebabkan kehancuran besar-besaran dan itu seperti sebuah bom dijatuhkan di Bohol utara,” kata Anthony Damalerio, Kepala Badan Bencana Provinsi Bohol, kepada Reuters.

Provinsi Bohol melaporkan 109 kematian. Kini, banyak penduduknya yang mencari perlindungan, makanan dan air.

Baca juga: Kekurangan Air dan Makanan, Risiko Kematian Mengintai Pengungsi Korban Topan Rai Filipina

“Masalah kami adalah tempat berlindung, terutama sekarang karena musim hujan di provinsi ini,” kata Gubernur Surigao del Norte Francisco Matugas kepada saluran berita ANC.

Kehancuran yang ditimbulkan Topan Rai tahun ini menghidupkan kembali ingatan akan Topan Haiyan pada 2013.

Kala itu, topan tropis paling kuat yang pernah tercatat tersebut menyapu Filipina dan menewaskan 6.300 orang.

Baca juga: Topan Rai Terkuat Terjang Filipina, 375 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com