Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vladimir Lenin dan Perannya Mendirikan Uni Soviet

Kompas.com - 30/12/2021, 13:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Britannica

Tsar Nicholas II kemudian menerbitkan Manifesto Oktober yang menawarkan sejumlah konsesi politik. Di antaranya pembentukan dewan legislatif bernama Duma.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penembakan Vladimir Lenin

Namun Lenin belum puas. Dia frustrasi setelah Julius Martov membentuk pergerakan Mensheviks, kebalikan dari Bolshevik yang dipimpin oleh Lenin.

Pertikaian itu berlanjut hinga konferensi partai di Prague, Ceko, pada 1912, di mana Lenin memutuskan untuk berpisah dan mendirikan sebuah entitas baru.

Saat Perang Dunia I pecah, Lenin kembali mengasingkan diri ke Swiss. Di sana, dia menulis dan mempublikasikan karya seperti "Imperialism, The Highest Stage of Capitalism".

Kegemilangan Rusia pada Perang Dunia I tidak memberi dampak signifikan kepada Rusia. Rakyat yang lelah, lapar, dan trauma akan perang.

Raktat mulai menuntut Tsar digulingkan. Saat itu, gelombang kekerasan menjalar ke seluruh Rusia. Tsar Nicholas yang takut jika dirinya bakal digulingkan paksa, sepakat untuk turun takhta.

Duma segera mengambil alih negara dengan membentuk Pemerintahan Sementara dan menghapus sistem monarki Kekaisaran Rusia menjadi Republik Rusia.

Lenin yang mendengarnya memutuskan pulang setelah merasa kekuasannya bakal semakin dekat. Sampai di Petrograd (nama baru St Petersburg), dia mengecam pemerintahan itu.

Dia mengecam karena pemerintahan sementara itu diisi politisi borjuis liberal, dan menginginkan Rusia berbentuk Soviet di mana mereka dipimpin tentara, buruh, hingga petani.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Vladimir Lenin, Pendiri Uni Soviet

Pada Oktober 1917, terjadi sebuah revolusi yang kemudian dikenal sebagai Revolusi Bolshevik yang kemudian berujung kepada konflik sipil.

Dalam perang itu, pengikut Lenin yang dikenal sebagai Pasukan Merah berhadapan dengan Pasukan Putih berisi para mantan jenderal di era Tsar Rusia.

Melawan Pasukan Putih yang dibantu Sekutu Perang Dunia I, Lenin menggunakan segala cara untuk menang dan menghasilkan apa yang disebut sebagai Teror Merah.

Baca juga: Kala Lenin dan Hitler Bertarung dalam Pemilihan Wali Kota di Peru

Akhirnya pada 1923, konflik itu berakhir dengan kemenangan Pasukan Merah.

Uni Soviet pun mengukuhkan dirinya menjadi negara berideologi Marxisme-Leninisme. Mimpi Lenin pun terwujud, meski tak lama kemudian melenceng hingga Soviet runtuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com