Tsar Nicholas II kemudian menerbitkan Manifesto Oktober yang menawarkan sejumlah konsesi politik. Di antaranya pembentukan dewan legislatif bernama Duma.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Penembakan Vladimir Lenin
Namun Lenin belum puas. Dia frustrasi setelah Julius Martov membentuk pergerakan Mensheviks, kebalikan dari Bolshevik yang dipimpin oleh Lenin.
Pertikaian itu berlanjut hinga konferensi partai di Prague, Ceko, pada 1912, di mana Lenin memutuskan untuk berpisah dan mendirikan sebuah entitas baru.
Saat Perang Dunia I pecah, Lenin kembali mengasingkan diri ke Swiss. Di sana, dia menulis dan mempublikasikan karya seperti "Imperialism, The Highest Stage of Capitalism".
Kegemilangan Rusia pada Perang Dunia I tidak memberi dampak signifikan kepada Rusia. Rakyat yang lelah, lapar, dan trauma akan perang.
Raktat mulai menuntut Tsar digulingkan. Saat itu, gelombang kekerasan menjalar ke seluruh Rusia. Tsar Nicholas yang takut jika dirinya bakal digulingkan paksa, sepakat untuk turun takhta.
Duma segera mengambil alih negara dengan membentuk Pemerintahan Sementara dan menghapus sistem monarki Kekaisaran Rusia menjadi Republik Rusia.
Lenin yang mendengarnya memutuskan pulang setelah merasa kekuasannya bakal semakin dekat. Sampai di Petrograd (nama baru St Petersburg), dia mengecam pemerintahan itu.
Dia mengecam karena pemerintahan sementara itu diisi politisi borjuis liberal, dan menginginkan Rusia berbentuk Soviet di mana mereka dipimpin tentara, buruh, hingga petani.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Vladimir Lenin, Pendiri Uni Soviet
Pada Oktober 1917, terjadi sebuah revolusi yang kemudian dikenal sebagai Revolusi Bolshevik yang kemudian berujung kepada konflik sipil.
Dalam perang itu, pengikut Lenin yang dikenal sebagai Pasukan Merah berhadapan dengan Pasukan Putih berisi para mantan jenderal di era Tsar Rusia.
Melawan Pasukan Putih yang dibantu Sekutu Perang Dunia I, Lenin menggunakan segala cara untuk menang dan menghasilkan apa yang disebut sebagai Teror Merah.
Baca juga: Kala Lenin dan Hitler Bertarung dalam Pemilihan Wali Kota di Peru
Akhirnya pada 1923, konflik itu berakhir dengan kemenangan Pasukan Merah.
Uni Soviet pun mengukuhkan dirinya menjadi negara berideologi Marxisme-Leninisme. Mimpi Lenin pun terwujud, meski tak lama kemudian melenceng hingga Soviet runtuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.