Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Rumah Tangga di India Bunuh Diri Tiap 25 Menit

Kompas.com - 21/12/2021, 19:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Ibu rumah tangga di India melakukan bunuh diri setiap 25 menit sekali.

Ada 61 kasus per hari dan 22.372 sepanjang tahun 2020.

Ini menurut data dari Kantor Catatan Kriminal Nasional, dilansir Times of India.

Baca juga: Ibu Bunuh 5 Anaknya di Bak Mandi, Coba Bunuh Diri tapi Gagal, Kini Dipenjara Seumur Hidup

Angka itu saja sudah mengejutkan, tetapi hanya mewakili 14,6 persen dari total 154.052 kasus bunuh diri yang tercatat di negara itu tahun lalu.

Lebih dari 50 persen wanita yang membuat keputusan tragis itu.

India pun jadi negara dengan kasus bunuh diri tahunan terbanyak di dunia.

Baca juga: Pria Bersenjata Datangi Markas PBB di New York dan Ancam Bunuh Diri

Mengapa angka bunuh diri di kalangan wanita ibu rumah tangga di India begitu tinggi?

Sejak tahun 1997, lebih dari 20 ribu wanita ibu rumah tangga melakukan bunuh diri per tahun.

Pada tahun 2009 ada 25.092.

Pers India sering mengaitkan kematian ini dengan "masalah keluarga" atau "urusan perkawinan".

Namun para ahli kesehatan mental yang dikutip oleh BBC menunjukkan bahwa alasan utamanya adalah kekerasan dalam rumah tangga.

Baca juga: Selebgram China Bunuh Diri Saat Livestream, Abunya Dicuri Orang untuk Pernikahan Hantu

Beban pekerjaan rumah tangga disebut juga membuat pernikahan mereka tertekan.

Menurut survei terbaru, 30 persen ibu rumah tangga yang disurvei menjawab bahwa mereka pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

“Wanita benar-benar tangguh,” kata dokter Usha Verma Srivastava, psikolog klinis dari kota Varanasi, pada BBC.

"Tetapi selalu ada batas toleransi," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com