Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Tangkap Dua Monyet yang Dilaporkan Bunuh 250 Anjing untuk “Balas Dendam”

Kompas.com - 21/12/2021, 18:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

NEW DELHI, KOMPAS.com - Pihak berwenang India menangkap dua monyet yang diklaim membunuh sekitar 250 anjing dalam serangan "balas dendam" setelah kematian bayi monyet.

Para pejabat di departemen kehutanan dari distrik Beed di negara bagian Maharashtra mengatakan monyet-monyet itu dikurung pada Minggu (19/12/2021) kemudian dilepaskan di habitat aslinya.

Baca juga: KABAR DUNIA SEPEKAN: Monyet Balas Dendam Bunuh Ratusan Anjing | Omicron Berkembang 70 Kali Lebih Cepat daripada Delta

"Dua monyet yang terlibat dalam pembunuhan banyak anak anjing telah ditangkap oleh tim Departemen Kehutanan Nagpur di Beed," Sachin Kand, petugas kehutanan Beed, mengatakan kepada kantor berita ANI India.

Monyet-monyet itu diangkut ke hutan dekat Nagpur, di mana mereka kemudian dilepaskan. Gambar yang dirilis ANI menunjukkan kera yang dikurung setelah ditangkap.

Radhakishan Sonawane, dari desa Lavool, mengatakan kepada ANI bahwa serangan itu telah terjadi selama tiga bulan.

Dua monyet tersebut dilaporkan mengambil anak-anak anjing dan menempatkan mereka di atap atau tempat lain yang tinggi.

"Pada ketinggian seperti itu, anak-anak anjing ini tidak mendapatkan makanan atau air. Oleh karena itu, mereka mati secara alami berkali-kali. Tetapi terkadang mereka jatuh dari ketinggian dan mati. Lebih dari 200 anak anjing telah kehilangan nyawa mereka di desa kami," kata Sonawane kepada Press Trust India (PTI).

Baca juga: Sejarah Hari Monyet Sedunia 14 Desember, Ternyata Berawal dari Bercanda

 

Newsweek melaporkan beberapa spesies monyet diketahui mempraktekkan balas dendam, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada 2017, para peneliti menerbitkan sebuah penelitian yang mengamati interaksi sosial kera. Mereka menganalisis 500 jam video, termasuk 15.000 episode agresi. Mereka menemukan monyet melacak perilaku rekan mereka dan akan melakukan balas dendam.

Namun, apakah monyet di distrik Beed membunuh anjing untuk membalas dendam tetap tidak jelas.

"Mereka (mungkin ingin) memelihara anak anjing. Mereka biasa memelihara anak anjing di atap atau pohon yang tinggi," katanya kepada News18.

"(Tapi) Anak-anak anjing itu tidak dapat bertahan hidup di tempat-tempat seperti itu karena mereka tidak dapat memperoleh makanan atau air. Jika seekor anak anjing melarikan diri dari kedua kera itu, ia akan mati setelah jatuh dari ketinggian."

Baca juga: Polisi Tokyo Memburu Monyet yang Berkeliaran di Kota

Penduduk desa menjadi khawatir bahwa setelah monyet membunuh sebagian besar anjing, mereka akan mulai menyerang anak-anak.

Munde mengatakan orang-orang terluka saat melarikan diri dari sepasang kera.

“Monyet umumnya tidak menyerang manusia tetapi orang takut. Beberapa orang terluka dalam beberapa hari terakhir saat melarikan diri dari monyet-monyet ini. Namun, tidak ada insiden gigitan monyet yang dilaporkan di desa ini,” katanya kepada News18.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com