Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Dibanjiri Kritikan Usai Sebut Sumpit Identitas Tionghoa

Kompas.com - 15/12/2021, 06:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dibanjiri kritikan setelah berkomentar soal etnis Tionghoa yang mempertahankan cara makan mereka dengan sumpit.

Pernyataan tersebut disampaikan Mahathir saat peluncuran buku barunya berjudul Capturing Hope: The Struggle Continues For A New Malaysia pada Minggu (12/12/2021).

“Orang Tionghoa makan dengan sumpit, mereka tidak makan dengan tangan. Mereka belum mengadopsi cara makan orang Malaysia,” kata Mahathir.

Baca juga: Malaysia Ekspor Listrik dari Energi Tak Terbarukan ke Singapura, Mahathir Berang

“Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari China, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya,” sambung Mahathir.

Pada Senin, politikus dari PKR Sarawak Cherishe Ng mengaku tersinggung dengan pernyataan Mahathir sebagaimana dilansir The Star.

Saat di Batu Lintang, Cherishe Ng menuturkan bahwa Malaysia adalah negara multi-etnis.

“Sebagai orang Tionghoa, saya merasa terhina dengan komentarnya dan dia seharusnya tidak mengatakan hal seperti itu,” kata Cherishe Ng mengkritik pidato Mahathir.

Baca juga: Mahathir Kecewa Pengadilan Malaysia Berikan Paspor Sementara untuk Najib Razak

Sumpit adalah warisan berusia 4.000 tahun dan (penggunaannya) sangat umum saat ini,” sambungnya.

Dia menambahkan bahwa sumpit juga digunakan oleh beberapa orang Melayu dan Dayak.

Cherishe Ng juga berujar, Mahathir seharusnya berbicara tentang integrasi daripada asimilasi.

Beberapa pengguna di Twitter juga dibuat bingung dengan pernyataan Mahathir mengenai sumpit tersebut.

Baca juga: Ketika Mahathir Beli Ikan Cupang untuk Bantu Usaha Lokal Malaysia

“Bagaimana lagi kita bisa makan semangkuk mie panas yang mendidih? Kita tidak bisa menggunakan tangan kita untuk itu, bukan? Jika kita menggunakan garpu, apakah itu berarti kita menerapkan budaya Barat?” kata salah satu pengguna Twitter dengan nama akun Kptan.

Pengguna media sosial lainnya juga meminta politikus yang berjuluk Dr M tersebut seharusnya menanamkan persatuan.

“Keragaman itu penting, ada cara lain untuk berasimilasi. Negara seperti Australia dengan sistem pendidikan tunggal mampu menyatukan semua suku bangsa,” tulis akun Arief Amron.

“Mereka menyanyikan lagu kebangsaan dan mewakili negara mereka dalam olahraga dan mereka unggul. Mengapa kita tidak bisa melakukan hal yang sama?” sambungnya.

Baca juga: Mahathir Gabung Anwar Ibrahim Tuntut Muhyiddin Lengser dari Kursi PM Malaysia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com