Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Rusia Meledakkan Bahan Peledak di Sekolah, Sejumlah Orang Terluka

Kompas.com - 14/12/2021, 21:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang remaja Rusia mencoba meledakkan bahan peledak di sebuah sekolah Ortodoks dekat sebuah biara di luar Moskwa, melukai sejumlah orang.

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengatakan seorang pria berusia 18 tahun, lulusan sekolah di Serpukhov, mencoba meledakkan dirinya. Dia dilaporkan selamat.

Baca juga: Rusia Ancam Kerahkan Rudal Nuklir Jarak Menengah di Eropa, Ini Sebabnya

Kementerian mengatakan seorang anak berusia 15 tahun termasuk di antara yang terluka. Media lokal mengatakan sebanyak 12 orang terluka.

Rusia telah melihat peningkatan serangan terhadap sekolah oleh remaja dalam beberapa tahun terakhir.

Media lokal melaporkan bahwa remaja yang meledakkan bahan peledak itu selamat, tapi berada dalam kondisi kritis di rumah sakit. Dia belum disebutkan namanya, melansir BBC pada Senin (13/12/2021).

Kantor berita Rusia Interfax mengutip sebuah sumber yang mengatakan permusuhan remaja tersebut terhadap guru dan siswa di sekolah mungkin telah memotivasi serangan tersebut.

Sumber lain mengatakan kepada kantor berita Tass bahwa mantan siswa sekolah menengah itu merencanakan serangan selama doa pagi. Tetapi alat peledaknya meledak di pintu masuk biara.

Seorang petugas polisi lalu lintas mengontrol lalu lintas di depan biara Vvedenskiy Vladychniy setelah seorang lulusan gimnasium Ortodoks yang berusia 18 tahun memasuki sekolah dan meledakkan dirinya, di kota Serpukhov, 100 kilometer (60 mil) selatan Moskow, pada 13 Desember 2021. AFP PHOTO/DIMITAR DILKOFF Seorang petugas polisi lalu lintas mengontrol lalu lintas di depan biara Vvedenskiy Vladychniy setelah seorang lulusan gimnasium Ortodoks yang berusia 18 tahun memasuki sekolah dan meledakkan dirinya, di kota Serpukhov, 100 kilometer (60 mil) selatan Moskow, pada 13 Desember 2021.

Baca juga: Putin Sesalkan Keruntuhan Uni Soviet: Rusia yang Bersejarah Hilang

Jaksa di wilayah Moskwa telah membuka penyelidikan percobaan pembunuhan, tetapi motif serangan itu belum dikonfirmasi secara resmi.

Jaksa mengunggah video dari tempat kejadian, yang menunjukkan polisi dan ambulans di luar biara.

Gubernur wilayah Moskwa, Andrei Vorobyev, tidak merinci berapa banyak siswa yang terluka tetapi mengatakan tidak ada yang dalam kondisi yang mengancam jiwa.

Dalam sebuah unggahan Telegram, dia mengatakan "semua petugas bereaksi tepat waktu" dan "dokter membantu anak-anak yang terluka".

Biara Vvedensky Vladychniy di Serpukhov didirikan pada 1360. Anak-anak berusia antara tujuh dan 16 tahun belajar di sekolah tersebut, sekitar 100 km (60 mil) selatan Moskwa.

Baca juga: Lewat Pertemuan G7, Inggris Dorong Persatuan Lawan Agresi Rusia

Gereja Ortodoks Rusia telah berjanji untuk membantu para korban. Gereja telah meningkat statusnya di bawah Presiden Vladimir Putin, seorang penganut Kristen Ortodoks yang taat.

Insiden di fasilitas keagamaan jarang terjadi di Rusia, tetapi negara itu telah melihat peningkatan serangan remaja di sekolah dalam beberapa tahun terakhir.

Pada September, seorang mahasiswa membunuh enam orang dan melukai puluhan lainnya di sebuah kampus universitas di kota Ural, Perm.

Pada Mei, seorang anak berusia 19 tahun melepaskan tembakan di sekolah lamanya di pusat kota Kazan, menewaskan sembilan orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com