Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikuti AS, Australia Tak Kirim Pejabatnya Hadiri Olimpiade Beijing 2022

Kompas.com - 08/12/2021, 05:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters,AFP

CANBERRA, KOMPAS.com – Media Australia melaporkan, Canberra tidak akan mengirimkan pejabat atau politisinya menghadiri Olimpiade Beijing 2022.

Sydney Morning Herald mengatakan, Australia dalam beberapa hari ke depan akan memutuskan apakah akan menerapkan boikot diplomatik penuh pada Olimpiade Musim Dingin tersebut.

Mengutip sejumlah sumber dari pemerintahan, Perdana Menteri Australia Scott Morrison tengah mempertimbangkan akan mengikuti jejak AS menerapkan boikot diplomatik penuh atas Olimpiade Beijing 2022.

Baca juga: AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing 2022, Apa Dampaknya?

Media tersebut menambahkan, hal tersebut merupakan langkah Australia untuk mengirim “sinyal” ke China atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia dan perlakuan terhadap petenis China Peng Shuai.

Melansir Reuters, Rabu (8/12/2021), Australia tidak akan mengirimkan pejabat atau politisinya dalam pesta olahraga akbar yang bakal digelar di Beijing pada Februari 2022.

Di sisi lain, Pemerintah Australia juga mempertimbangkan apakah Duta Besar Australia untuk China Graham Fletcher akan menghadiri Olimpiade Beijing 2022.

Jika Pemerintah Australia resmi menerapkan boikot diplomatik pada Olimpiade Beijing 2022, hubungan kedua negara dipastikan semakin mengeruh.

Baca juga: AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing, Begini Respons IOC

Australia dan China sempat bersitegang setelah Canberra melarang Huawei Technologies dari jaringan broadband 5G pada 2018.

“Negeri Kanguru” juga getol menyerukan penyelidikan independen terhadap asal usul Covid-19.

Sebelumnya, AS pada Senin (6/12/2021) resmi mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

Boikot diplomatik berarti para pejabat AS termasuk presiden tidak akan datang ke Olimpiade Beijing 2022, tetapi para atletnya tetap bertanding.

Baca juga: Sebelum AS Boikot Diplomatik Olimpiade Beijing, China Peringatkan Akan Membalas

Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki mengatakan, alasan Washington menerapkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022 adalah karena adanya pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

"Para atlet di Tim AS mendapat dukungan penuh kami. Kami akan berada di belakang 100 persen saat kami mendukung mereka dari rumah," lanjutnya dikutip dari AFP.

Sementara itu, China mengatakan AS akan "membayar harganya” atas keputusannya tersebut.

“Negeri Panda” juga memperingatkan akan ada tindakan balasan terhadap “Negeri Paman Sam” sebagai tanggapan boikot diplomatik Olimpiade Beijing 2022.

Baca juga: AS Resmi Umumkan Boikot Diplomatik di Olimpiade Beijing 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com