Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Ambang Invasi Rusia ke Ukraina, Begini Situasi Terbaru di Medan Konflik

Kompas.com - 06/12/2021, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

"Kami tidak akan pernah membiarkan wilayah bersejarah kami dan orang-orang yang dekat dengan kami yang tinggal di sana digunakan untuk melawan Rusia," tulis Putin.

"Dan kepada mereka yang akan melakukan upaya seperti itu, saya katakan bahwa dengan cara ini mereka akan menghancurkan negara mereka sendiri."

4. Bagaimana tanggapan Barat?

AS, NATO, dan Eropa berulang kali memperingatkan Rusia agar tidak mengambil tindakan militer, dan Blinken akan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Stockholm untuk membahas konflik tersebut.

Blinken telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin berusaha mengeklaim mereka diprovokasi untuk melakukan aksi militer.

Lavrov pada Rabu (1/12/2021) memperingatkan, Kiev telah mengerahkan sekitar 125.000 tentara ke timur.

Baca juga: Foto Tentara Wanita Ukraina Berbaris Pakai Sepatu Hak Tinggi Picu Kontroversi

5. Seberapa besar kemungkinan invasi?

Rusia menolak klaim invasi yang direncanakan, menyebutnya sebagai "histeria", dan Putin pekan itu menyamakan Barat dengan anak laki-laki yang merengek. Ia mengatakan, Moskwa tidak menyerang musim semi ini seperti yang dikhawatirkan.

Alexander Baunov dari Carnegie Moscow Center menerangkan kepada AFP, dia sulit membayangkan invasi tanpa alasan dan mempertanyakan apa yang akan diperoleh Rusia.

Akan tetapi, beberapa operasi militer Rusia lainnya berkembang pesat.

Pada 2008, Rusia membom sasaran di seluruh Georgia setelah presidennya saat itu, Mikheil Saakashvili, mengirim pasukan untuk memerangi separatis.

Bulan lalu, dinas intelijen asing SVR Rusia mewanti-wanti kejadian yang sama antara Georgia dan Ukraina.

Dikatakan dalam pernyataannya, konflik 2008 terjadi ketika Georgia membuat tawaran untuk bergabung dengan NATO. SVR lalu memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky jika mengulangi langkah Saakashvili.

"Dia harus membayar mahal," kata SVR.

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia-Ukraina, dari Crimea hingga Jersey Euro 2020

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com