Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Ambang Invasi Rusia ke Ukraina, Begini Situasi Terbaru di Medan Konflik

Lalu, apa yang memicu kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina, dan apa yang diincar Moskwa ini medan konflik ini?

Berikut rangkumannya dari AFP, Kamis (2/12/2021).

Para pejabat Ukraina pada saat itu mengatakan, Rusia mengutus sekitar 115.000 tentara ke daerah tersebut.

Kiev dan para sekutu Baratnya sejak lama menuduh Moskwa mengirim pasukan dan senjata melintasi perbatasan, untuk mendukung separatis pro-Rusia yang merebut dua wilayah timur pada 2014 tak lama setelah Rusia mencaplok Crimea.

Akan tetapi, Kremlin membantah klaim tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bulan lalu berujar, Washington khawatir dengan aktivitas Rusia yang tidak biasa ini, dan memperingatkan Moskwa agar tidak membuat kesalahan serius lain seperti tahun 2014.

2. Mengapa Rusia bertindak sekarang?

Rusia sebelumnya membangun pasukan di perbatasan Ukraina musim semi ini. Beberapa analis berspekulasi idenya adalah untuk mengekstrak keuntungan diplomatik.

Pasukan Rusia mundur tak lama setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan KTT.

Beberapa ahli mengatakan, Putin bisa mencoba trik yang sama lagi karena pembicaraan tentang KTT lain terus berlanjut.

Pakar-pakar lainnya merasa Ukraina membuat marah Rusia dengan menggunakan drone yang dibuat oleh anggota NATO, Turki.

Peningkatan pasukan Rusia terjadi tepat ketika tentara Ukraina merilis rekaman dari apa yang dikatakannya sebagai penggunaan pertama drone Turki melawan separatis.

Dalam artikel pada Juli, Putin menyebut Ukraina sebagai jantung bersejarah orang Slavia dan memperingatkan Barat untuk tidak mencoba mengubahnya untuk melawan Rusia.

"Kami tidak akan pernah membiarkan wilayah bersejarah kami dan orang-orang yang dekat dengan kami yang tinggal di sana digunakan untuk melawan Rusia," tulis Putin.

"Dan kepada mereka yang akan melakukan upaya seperti itu, saya katakan bahwa dengan cara ini mereka akan menghancurkan negara mereka sendiri."

4. Bagaimana tanggapan Barat?

AS, NATO, dan Eropa berulang kali memperingatkan Rusia agar tidak mengambil tindakan militer, dan Blinken akan bertemu Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Stockholm untuk membahas konflik tersebut.

Blinken telah menyuarakan kekhawatiran bahwa Rusia mungkin berusaha mengeklaim mereka diprovokasi untuk melakukan aksi militer.

Lavrov pada Rabu (1/12/2021) memperingatkan, Kiev telah mengerahkan sekitar 125.000 tentara ke timur.

Alexander Baunov dari Carnegie Moscow Center menerangkan kepada AFP, dia sulit membayangkan invasi tanpa alasan dan mempertanyakan apa yang akan diperoleh Rusia.

Akan tetapi, beberapa operasi militer Rusia lainnya berkembang pesat.

Pada 2008, Rusia membom sasaran di seluruh Georgia setelah presidennya saat itu, Mikheil Saakashvili, mengirim pasukan untuk memerangi separatis.

Bulan lalu, dinas intelijen asing SVR Rusia mewanti-wanti kejadian yang sama antara Georgia dan Ukraina.

Dikatakan dalam pernyataannya, konflik 2008 terjadi ketika Georgia membuat tawaran untuk bergabung dengan NATO. SVR lalu memperingatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky jika mengulangi langkah Saakashvili.

"Dia harus membayar mahal," kata SVR.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/06/120000770/di-ambang-invasi-rusia-ke-ukraina-begini-situasi-terbaru-di-medan-konflik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke