Detik-detik Penembakan SMA Oxford di AS, Pelaku Berangkat Sekolah dengan Niat Membunuh Teman Sekelas

"Kami tidak menerima informasi tentang individu ini sebelum penembakan itu," ujar Bouchard.

Saat dilakukan dakwaan, polisi Tim Willis mengatakan, mereka menemukan video di ponsel Ethan Crumbley yang direkam pada Senin. Di situ dia bilang, akan menembak sesama siswa hari berikutnya.

Crumbley menuliskan rencana serupa dalam buku jurnal yang ditemukan di ranselnya.

"Ini bukan hanya tindakan impulsif," kata jaksa Oakland County, Karen McDonald.

"Saya benar-benar yakin setelah meninjau bukti bahwa itu bahkan bukan perbuatan mendadak. Itu benar-benar direncanakan."

"Menuntut orang ini sebagai orang dewasa diperlukan untuk mencapai keadilan dan melindungi publik."

Baca juga: Pelaku Penembakan Massal di Masjid Selandia Baru Berniat Ajukan Banding atas Hukumannya

Kronologi pembelian pistol

Polisi mengatakan, ayah Ethan, James Crumbley, membeli pistol semi-otomatis Sig Sauer 9 mm pada 26 November saat Black Friday, ketika toko-toko AS menawarkan diskon besar untuk membuka musim belanja Natal.

Ethan Crumbley lalu mengunggah foto pistol itu di akun Instagram-nya dengan caption, "Baru saja mendapatkan barang bagusku hari ini."

Dia rupanya membawa pistol ke sekolah di ranselnya, kata polisi. Tidak seperti beberapa sekolah lain, Oxford High School tak memiliki detektor logam di pintu masuk untuk mencegah senjata dibawa masuk.

Ethan Crumbley membawa tiga set 15 peluru dan masih tersisa 18 peluru ketika polisi meringkusnya.

"Dia keluar dari kamar mandi, mulai menembak, bergerak melalui lorong, dan kembali melalui lorong, dan ditangkap di lorong. Tidak pernah masuk ke ruangan," terang Bouchard.

Sementara itu, para siswa dan guru melindungi diri mereka di ruang kelas, seperti yang telah diajarkan kepada mereka dalam latihan, dan beberapa melarikan diri keluar sekolah melalui jendela.

Baca juga: Video Penembakan di Universitas Rusia, Mahasiswa Panik Lompat dari Jendela