Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barbados Resmi Jadi Negara Republik Baru di Dunia, Putus Ikatan dengan Kerajaan Inggris

Kompas.com - 30/11/2021, 15:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

BRIDGETOWN, KOMPAS.com - Barbados secara resmi mencopot Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara dan menjadi republik dalam upacara semalam di ibu kota Bridgetown.

Dame Sandra Mason dilantik sebagai presiden dalam acara tengah malam yang bertepatan dengan peringatan 55 tahun kemerdekaan negara itu.

Baca juga: Barbados Bersiap Pisah dari Ratu Inggris, Ini Janji Pangeran Charles

Pangeran Charles (The Prince of Wales), dan penyanyi Barbados Rihanna menghadiri acara tersebut.

Dalam pidatonya, Pangeran Charles mengakui "kekejaman mengerikan perbudakan" yang diderita pulau Karibia itu.

Untuk menandakan perubahan resmi kekuasaan, penghormatan terakhir dilakukan kepada monarki Inggris dan bendera Royal Standard diturunkan dan diganti.

Berbicara sebagai tamu kehormatan pada acara tersebut, Pangeran Charles menegaskan kembali hubungan yang berkelanjutan antara kedua negara, meskipun ada perubahan status konstitusional.

Dia menggambarkan momen itu sebagai awal yang baru, dan mengatakan akan selalu menganggap dirinya "seorang teman Barbados", sebelum dianugerahi penghargaan Orde Kebebasan Kemerdekaan yang bergengsi oleh presiden baru.

Baca juga: Mengenal Barbados, Persemakmuran Inggris yang Pisah jadi Republik

Barbados mengumumkan rencananya untuk menjadi republik tahun lalu, tetapi akan tetap berada dalam Persemakmuran.

Dame Sandra Mason, 72 tahun, gubernur jenderal pulau itu sejak 2018, diangkat sebagai presiden terpilih negara itu setelah pemungutan suara di parlemen bulan lalu.

Mason sekarang menggantikan Ratu Elizabet II sebagai kepala negara.

"Kapal Republik Barbados telah berlayar dalam pelayaran perdananya. Semoga dia (Ratu Inggris) mengatasi semua badai dan menempatkan negara dan warga kita dengan selamat di cakrawala dan pantai yang ada di depan kita," katanya setelah dilantik.

Tokoh nasional terkemuka, termasuk Perdana Menteri Barbados Mia Mottley, bersumpah setia kepada Barbados di depan presiden baru pada upacara yang berlangsung selama beberapa jam.

Dia kemudian mengumumkan bahwa bintang pop Rihanna akan dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Mason.

Artis dan pengusaha bernama lengkap Robyn Rihanna Fenty ini sebelumnya pernah dinobatkan sebagai duta besar oleh negara asalnya pada 2018 lalu.

"Semoga Anda terus bersinar seperti berlian dan membawa kehormatan bagi bangsa Anda," kata Mottley, mengacu pada salah satu lagu Rihanna.

Baca juga: Jadi Republik Baru, Apa Tantangan Barbados ke Depannya?

Sebuah permulaan

Perdana menteri negara itu menggambarkan perpindahan ke republik sebagai "momen awalan" yang akan membuat Barbados sepenuhnya meninggalkan masa lalu kolonialnya.

Itu adalah salah satu koloni budak pertama di Inggris. Pemukim Inggris pertama kali menduduki pulau itu pada 1627.

Di bawah kendali Inggris, pulau itu menjadi ekonomi perkebunan gula dengan menggunakan orang-orang yang diperbudak yang dibawa dari Afrika.

Perbudakan dihapuskan di Barbados pada 1834 dan negara itu merdeka sepenuhnya pada 1966.

Dalam pidatonya pada Selasa (30/11/2021), Pangeran Charles berbicara tentang "kekejaman mengerikan perbudakan" yang katanya "selamanya menodai sejarah kita".

Sebelum Barbados, negara terakhir yang mencopot Ratu Elizabeth II sebagai kepala negara adalah Mauritius pada 1992.

Dengan populasi sekitar 285.000 orang, Barbados adalah salah satu pulau Karibia yang lebih padat penduduknya dan makmur.

Setelah sangat bergantung pada ekspor gula, ekonominya telah terdiversifikasi. Tetapi pandemi Covid-19 telah memukul keras negara ini, dengan kerugian pariwisata dan kenaikan harga yang disebabkan oleh gangguan rantai pasokan.

Baca juga: China Dituduh Pengaruhi Barbados agar Copot Ratu Inggris sebagai Kepala Negara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com