Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milisi Iran Bikin Video Game dengan George Floyd Jadi Pahlawannya

Kompas.com - 29/11/2021, 17:55 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Kelompok milisi Iran, Basij, meluncurkan sebuah video game yang pahlawannya adalah George Floyd, pria kulit hitam yang tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi kulit putih di Amerika Serikat (AS) tahun lalu.

Game 3D berjudul Nejat-e-Azadi (Pertahankan Kebebasan) itu dikembangkan oleh departemen TI Basij. Pemain harus mengatasi rintangan dan menghindari musuh di 30 tingkat kesulitan.

Saheb News Iran yang dekat dengan Basij mengatakan, video game itu dipresentasikan pada Selasa (23/11/2021) saat konferensi produksi digital yang diadakan di Teheran.

Baca juga: RUU Reformasi Polisi AS Usai Kematian George Floyd Gagal Disahkan

Pembunuhan George Floyd yang berusia 46 tahun pada Mei 2020 memicu demonstrasi terbesar Amerika untuk keadilan rasial dalam beberapa dekade.

Polisi Minneapolis, Derek Chauvin, pria kulit putih berusia 45 tahun, dijatuhi hukuman lebih dari 22 tahun penjara karena membunuh Floyd dengan berlutut di lehernya selama hampir 10 menit.

Dia dan tiga rekannya menangkap Floyd karena dicurigai menggunakan uang kertas 20 dollar AS palsu di sebuah toko di Minneapolis. Mereka memborgolnya dan menjepitnya di jalan.

"Hari ini, satu-satunya tempat di mana Amerika Serikat masih bisa menunjukkan kekalahannya sebagai kemenangan adalah di internet," kata kepala Basij, Gholamreza Soleimani, yang hadir untuk acara tersebut, seperti dikutip AFP.

Setidaknya ada 32 juta gamers di populasi Iran yang berjumlah lebih dari 80 juta, menurut laporan dari Iran Computer and Video Games Foundation.

Baca juga: Derek Chauvin Naik Banding atas Hukuman 22 Tahun Penjara Usai Tewaskan George Floyd

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com