Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mencegah Lonjakan Covid-19 seperti di Eropa

Kompas.com - 24/11/2021, 07:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KOMPAS.com - Eropa kini tengah menghadapi gelombang keempat Covid-19. Wajar jika kita bertanya apakah negara lain akan dihadapkan pada nasib yang sama.

Ada beberapa faktor yang akan menjadi penentu: tingkat vaksinasi, sebaran vaksinasi booster atau dosis ketiga yang tinggi, vaksinasi pada anak-anak dan apakah strategi ventilasi yang komprehensi, serta pemakaian masker, testing dan pelacakan masih diterapkan atau tidak.

Pemodelan yang dikeluarkan lembaga OzSAGE NSW di Australia menunjukkan kemungkinan Australia mengalami lonjakan kasus mulai pertengahan Desember dengan puncak yang diprediksi pada Februari 2022, meski tingkat vaksinasi tinggi.

Baca juga: 5 Penyebab Lonjakan Covid-19 di Eropa, Bahaya Berpuas Diri Saat Vaksinasi Tinggi

OzSAGE memperingatkan jika pelacakan kontak tidak dipertahankan dan anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun tetap tidak divaksinasi, rumah sakit mungkin akan kewalahan lagi.

Tetapi jika kita anak-anak divaksinasi sambil terus mempertahankan jumlah testing dan pelacakan yang tinggi, hasil akhirnya juga akan bagus.

Kebijakan dosis ketiga vaksin yang tidak merata di Eropa mungkin sebagian menjadi penyebab lonjakan Covid-19.AP/ANDREW MEDICHINI via ABC INDONESIA Kebijakan dosis ketiga vaksin yang tidak merata di Eropa mungkin sebagian menjadi penyebab lonjakan Covid-19.
Seandainya Delta tidak ada...

Seandainya virus yang mendominasi penularan saat ini masih adalah jenis virus pertama di tahun 2020, jumlah kasus Covid-19 pastinya sudah terkendali dengan baik di negara-negara yang lebih dari 70 persen populasinya sudah divaksinasi.

Sayangnya, begitu vaksin tersedia, varian baru juga mulai muncul.

Varian Delta yang dominan saat ini lebih berbahaya karena jauh lebih menular dan berpotensi membobol perlindungan vaksin.

Ini berarti tingkat vaksinasi haruslah sangat tinggi, yakni lebih dari 90 persen dari semua orang sudah divaksinasi, termasuk anak-anak usia 5-11 tahun, untuk bisa mengendalikan virus.

Selain itu, kita perlu mulai memikirkan ulang definisi "vaksinasi lengkap" menjadi tiga kali lipat, bukan dua kali lipat.

Kasus harian Covid-19 di Eropa per 1 juta orang.OUR WORLD IN DATA via ABC INDONESIA Kasus harian Covid-19 di Eropa per 1 juta orang.
Booster adalah kunci

Dosis ketiga vaksin Covid-19 yang tidak merata di Eropa mungkin menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 yang di sana.

Jerman, misalnya, bulan Oktober lalu mendorong diberikannya booster untuk orang berusia 70 tahun ke atas dan beberapa kelompok rentan.

Pada 18 November, negara tersebut baru mengubah perizinan booster bagi warga berusia 18 tahun ke atas sebagai reaksi atas lonjakan jumlah kasus Covid-19.

Baca juga: Singapura: Suntikan Booster Covid-19 adalah Keharusan

Lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Eropa mungkin disebabkan oleh kebijakan booster dosis ketiga yang tidak merata.AP/JEAN-FRANCOIS BADIAS via ABC INDONESIA Lonjakan kasus Covid-19 di seluruh Eropa mungkin disebabkan oleh kebijakan booster dosis ketiga yang tidak merata.
Perancis juga lambat dan terlalu membatasi dalam menyediakan booster untuk orang dewasa.

Mulai Desember ini, warga berusia di atas 50 tahun yang memenuhi syarat baru mulai mendapatkannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com