Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Lonjakan Covid-19 di Eropa, Bahaya Berpuas Diri Saat Vaksinasi Tinggi

Kompas.com - 22/11/2021, 13:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Covid-19 di Eropa memburuk dalam beberapa minggu terakhir, meski tingkat vaksinasi negara-negara di Benua Biru tergolong tinggi.

Sudah muncul tanda-tanda peringatan dari Jerman dan Austria, dengan lonjakan kasus Covid-19 yang tinggi dalam beberapa pekan terakhir, dan itu menunjukkan bahaya berpuas diri.

Selain itu, masih adanya orang yang belum divaksin juga tetap menimbulkan risiko penularan Covid-19.

Baca juga: Belajar dari Lonjakan Covid-19 Eropa, Vaksin Saja Tidak Cukup

Ini diperparah dengan orang-orang yang mulai mengendurkan kewaspadaan, apalagi ketika musim dingin biasanya banyak orang Eropa berkumpul di dalam ruangan.

Melansir CNN pada Sabtu (20/11/2021), berikut adalah lima penyebab lonjakan Covid-19 di Eropa.

1. Berpuas diri saat vaksinasi tinggi

Orang-orang mengantre di depan pusat vaksinasi departemen kesehatan setempat di Frankfurt, Jerman, Senin (15/11/2021). Jumlah infeksi Covid-19 kembali meningkat di Jerman.AP PHOTO/MICHAEL PROBST Orang-orang mengantre di depan pusat vaksinasi departemen kesehatan setempat di Frankfurt, Jerman, Senin (15/11/2021). Jumlah infeksi Covid-19 kembali meningkat di Jerman.
Kelengahan masyarakat yang sudah merayakan kehidupan normal berkat vaksinasi tinggi, memicu lonjakan kasus Covid-19 di Eropa belakangan ini.

Irlandia contohnya yang memberlakukan jam malam tengah malam di industri hiburan awal pekan ini, meskipun tingkat vaksinasinya salah satu yang terbaik di Eropa yaitu 89,1 persen.

Kemudian di Portugal yang mana 87 populasinya sudah divaksin, pemerintah sedang mempertimbangkan langkah-langkah baru ketika kasus meningkat.

Sementara itu, Inggris mengalami gelombang Covid-19 yang panjang meski Perdana Menteri Boris Johnson sering menyuarakan keunggulan awal dalam vaksinasi.

Belanda juga memberlakukan pembatasan baru yang memicu demo ricuh di Rotterdam pada Jumat malam (19/11/2021).

"(Vaksin) terus memberikan perlindungan yang sangat baik - kekebalan terhadap penyakit parah dan kematian dipertahankan dengan sangat baik," ujar Charles Bangham, profesor imunologi dan co-direktur Institut Infeksi Imperial College London, kepada CNN.

"Tapi kita tahu bahwa varian Delta jauh lebih menular," lanjutnya. "Pada saat yang sama, ada perubahan dalam masyarakat dan perilaku ... dan di banyak negara, beberapa tindakan pencegahan kurang diperhatikan."

Baca juga: WHO: Situasi Covid di Eropa Mengkhawatirkan

2. Penularan dari orang belum divaksin

Irlandia adalah salah satu negara dengan tingkat vaksinasi tertinggi di Eropa, yakni 89,1 persen untuk usia di atas 12 tahun, dan tiga perempat dari semua orang sudah divaksin.

Namun, baru-baru ini memberlakukan jam malam di bar, restoran, dan klub malam, akibat lonjakan kasus dan rawat inap yang terus meningkat.

Para staf medis memaku penutup peti mati berisi korban Covid-19 di kamar jenazah Rumah Sakit Darurat Universitas, di Bucharest, Rumania, Senin (8/11/2021). Ratusan orang meninggal setiap hari selama dua bulan terakhir di Rumania yang telah menjadi salah satu yang paling terpukul dalam serangan virus saat ini yang mengamuk di negara-negara Eropa Tengah dan Timur di mana jauh lebih sedikit orang yang telah diinokulasi daripada di Eropa Barat.AP PHOTO/VADIM GHIRDA Para staf medis memaku penutup peti mati berisi korban Covid-19 di kamar jenazah Rumah Sakit Darurat Universitas, di Bucharest, Rumania, Senin (8/11/2021). Ratusan orang meninggal setiap hari selama dua bulan terakhir di Rumania yang telah menjadi salah satu yang paling terpukul dalam serangan virus saat ini yang mengamuk di negara-negara Eropa Tengah dan Timur di mana jauh lebih sedikit orang yang telah diinokulasi daripada di Eropa Barat.
Itu seharusnya tidak mengejutkan, kata para ahli, karena sejumlah kecil orang yang belum divaksinasi dapat mendorong penularan.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com