Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Lonjakan Covid-19 di Eropa, Bahaya Berpuas Diri Saat Vaksinasi Tinggi

Kompas.com - 22/11/2021, 13:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber CNN

Dalam populasi Irlandia yang berjumlah 5 juta orang, sekitar satu juta penduduk masih belum terlindungi.

“Apa yang kita miliki sekarang adalah epidemi yang belum divaksinasi – sekitar 10 persen dari populasi kita di atas 12 tahun belum divaksinasi, dan kita melihat epidemi pada orang-orang itu, dapat diduga,” kata Sam McConkey, kepala departemen Kesehatan Internasional dan Pengobatan Tropis di Universitas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan RCSI Dublin.

McConkey mencatat bahwa sebagian besar anak-anak belum divaksinasi, dan orang tua serta orang yang rentan dengan penyakit penyerta masih dapat menderita kasus lanjutan, kemudian orang sehat tanpa gejala (OTG) dapat tertular dan menularkan virus.

Baca juga: Covid Eropa: Ceko Laporkan Kasus Harian Tertinggi Sejak Pandemi

3. Efektivitas vaksin menurun

Vaksinasi Covid-19 di Eropa pada awal 2021 sangat cepat, tetapi beberapa negara sekarang mengalami penurunan kekebalan.

Sebanyak dua penelitian yang diterbitkan bulan lalu mengonfirmasi bahwa kekebalan dari dua dosis vaksin Pfizer mulai menurun setelah sekitar dua bulan, tetapi perlindungan terhadap penyakit parah, rawat inap, dan kematian, tetap kuat.

Penelitian juga menunjukkan hasil serupa untuk vaksin AstraZeneca dan Moderna, yang turut digunakan di Eropa.

Ilustrasi vaksin Pfizer. FDA beri persetujan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech diberikan untuk anak usia 5-11 tahun. Jika disetujui CDC, penyuntikkan akan dilakukan November. Shutterstock Ilustrasi vaksin Pfizer. FDA beri persetujan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech diberikan untuk anak usia 5-11 tahun. Jika disetujui CDC, penyuntikkan akan dilakukan November.
"Reaksi kekebalan orang-orang yang divaksinasi menurun selama periode waktu tertentu ... dan ketika kampanye vaksinasi dimulai di Jerman pada awal tahun ini, kami sekarang melihat beberapa kelompok umur dan beberapa orang kehilangan kekebalan mereka terhadap Covid-19 dengan cepat," kata Tobias Kurth, profesor kesehatan masyarakat dan epidemiologi serta direktur Institut Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit Universitas Charité Berlin.

"Ini mungkin salah satu alasan mengapa jumlah orang yang divaksinasi yang membutuhkan rawat inap perlahan meningkat saat ini, terutama pada populasi yang lebih tua, yang divaksinasi terlebih dahulu," tambah Ralf Reintjes, profesor epidemiologi dan pengawasan kesehatan masyarakat di Universitas Sains Terapan Hamburg di Jerman.

Baca juga: Jerman Masukkan 4 Negara Uni Eropa ke Daftar Berisiko Tinggi Covid-19

4. Tingkat kepatuhan yang berbeda

Walaupun vaksin bisa dibilang alat yang paling penting dalam memerangi virus, itu tidak bisa diharapkan menghentikan penularan dengan sendirinya.

Pembatasan berbeda dari satu negara ke negara lain, dan kepatuhan terhadapnya juga bisa sangat berbeda.

Itu berarti negara-negara yang sudah melakukan vaksinasi dengan baik seperti Irlandia tetap dapat mengalami lonjakan yang serius.

"Kami sangat suka bersosialisasi di Irlandia," kata McConkey. "Kami harus menyadari bahwa sosialisasi kami adalah budaya yang spesifik, dan perbedaan antarnegara ... Di Spanyol dan Portugal Anda makan di luar pada jam 10 malam, di Irlandia, kami makan di restoran yang ramai."

Spanyol dan Portugal dengan tingkat vaksinasi masing-masing 80 persen dan 87 persen sejauh ini bisa menghindari gelombang terburuk, karena kepatuhan warganya terhadap protokol kesehatan.

Warga berusia 40 tahun ke atas mengantre untuk mendapat satu dosis vaksin Johnson&Johnson di vaksinasi keliling yang disponsori produsen mobil Spanyol, SEAT, bekerja sama dengan badan kesehatan regional Catalan, di Triumphal Arch, Barcelona, 7 Juli 2021.AFP PHOTO/LLUIS GENE Warga berusia 40 tahun ke atas mengantre untuk mendapat satu dosis vaksin Johnson&Johnson di vaksinasi keliling yang disponsori produsen mobil Spanyol, SEAT, bekerja sama dengan badan kesehatan regional Catalan, di Triumphal Arch, Barcelona, 7 Juli 2021.
"Orang-orang Spanyol sangat berhati-hati mengenai tindakan pembatasan, sebagian besar mengenakan masker wajah secara umum dan menjaga jarak," kata Ana M Garcia, profesor Kedokteran Pencegahan dan Kesehatan Masyarakat di Universitas Valencia.

"Penggunaan masker hanya wajib di dalam ruangan, dan ini umumnya dilakukan, tetapi juga dapat Anda jumpai banyak orang masih mengenakan masker di luar ruangan," katanya.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com