Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Anti-Lockdown Covid-19 Meluas di Eropa, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 23/11/2021, 10:55 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber DW

KOMPAS.com - Demonstran anti pembatasan Covid-19 bertambah di Eropa. Kota-kota penuh dengan aksi, yang sudah dimulai pada Minggu (21/11).

Dilansir DW, polisi setempat bahkan mengerahkan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Banyak orang juga ditangkap.

Protes menentang pembatasan Covid-19 ini salah satunya terjadi di Belanda untuk hari ketiga secara berturut-turut pada Minggu (21/11/2021).

Baca juga: Protes dan Kerusuhan Melanda Negara-negara Eropa Menentang Pembatasan Covid-19

Polisi bahkan mengeluarkan perintah darurat di Enschede, kota dekat perbatasan Jerman.

Para pengunjuk rasa menyalakan kembang api dan merusak properti di kota-kota, termasuk Groningen dan Leeuwarden di utara Belanda, Enschede di timur, dan Tilburg di selatan, pada Minggu malam.

Sedikitnya 130 orang telah ditangkap sejak protes dimulai.

Sebuah pertandingan sepak bola di Leeuwarden bahkan sempat terganggu setelah para pendukung yang dilarang menonton pertandingan karena pembatasan Covid-19.

Suporter pun lantas melemparkan kembang api.

Di Rotterdam, polisi juga menangkap 26 orang setelah penonton sebuah pertandingan gaduh.

Mereka menyerang polisi, melemparkan tempat sampah, dan menyalakan kembang api.

Baca juga: Presiden Jokowi Soroti Lonjakan Kasus Covid-19 di Eropa

Sebelumnya, aksi protes juga terjadi, tapi disebut jauh lebih ringan daripada yang meletus di Rotterdam dan Den Haag.

Belanda memang memberlakukan penguncian parsial pada 13 November.

Negara ini juga sedang mempertimbangkan aturan yang lebih ketat untuk warga yang tidak divaksinasi di area publik.

Tak hanya di Belanda, ribuan orang memprotes aturan pembatasan Covid-19 di pusat kota Brussels pada Minggu (21/11/2021).

Baca juga: 5 Penyebab Lonjakan Covid-19 di Eropa, Bahaya Berpuas Diri Saat Vaksinasi Tinggi

Mereka menentang persyaratan pemerintah agar masyarakat menunjukkan sertifikat vaksin di tempat umum, seperti restoran.

Sekitar 35.000 orang turun ke jalan di Brussels. Mayoritas telah bubar sebelum protes berkembang menjadi kekerasan.

Protes serupa juga terjadi di Perancis dan Austria, di mana kebanyakan juga memprotes pembatasan Covid-19.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com