Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Seorang Migran Yaman yang Meninggal Kedinginan di Perbatasan Belarus-Polandia

Kompas.com - 22/11/2021, 07:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WARSAWA, KOMPAS.com - Pada Minggu (21/11/2021) di tengah hutan, beberapa pria dari komunitas Muslim kecil Polandia menguburkan seorang migran Yaman yang meninggal kedinginan dan kelelahan di perbatasan Belarus-Polandia.

Setelah berdoa di luar masjid kayu tua di desa perbatasan Polandia, Bohoniki, orang-orang dari komunitas Muslim itu mengangkut peti mati migran tersebut ke sebuah kuburan yang terletak di atas bukit pohon pinus.

Melansir AFP pada Minggu (21/11/2021), migran Yaman yang meninggal kedinganan itu bernama Mustafa Mohammed Murshid Al-Raymi.

Pria berusia 37 tahun itu dimakamkan di hadapan saudara laki-lakinya dan duta besar Yaman untuk Polandia.

Baca juga: Alexander Lukashenko: Sangat Mungkin Pasukannya Bantu Migran Masuk Perbatasan Belarus-Polandia

Makamnya terletak di samping kuburan para migran lain yang tewas dalam krisis perbatasan Belarus-Polandia yang meletus pada November ini.

"Ini adalah ungkapan rasa hormat dan solidaritas kami dengan pria yang meninggal dalam kondisi mengerikan ini. Ini benar-benar tragedi," kata Ryszard Mozdabaiev, peserta komunitas Muslim Polandia yang ikut memakamkan migran Yaman yang meninggal kedinginan tersebut.

Ryszard Mozdabaiev adalah seorang Muslim yang melarikan diri dari Krimea ke Polandia pada 8 tahun lalu.

"Ini adalah politik yang membenci orang," katanya kepada AFP bersama teman-teman dari Krimea dan Chechnya yang semuanya akrab dengan pengalaman menjadi seorang migran.

Komunitas Muslim lokal yang kecil ini kebanyakan keturunan Tatar yang kehadirannya di timur laut Polandia berasal dari abad ke-14.

Mereka telah mengambil inisiatif untuk mengatur pemakaman yang layak bagi para migran yang meninggal dalam krisis perbatasan Belarus-Polandia.

"Saya khawatir akan ada lebih banyak pemakaman segera," kata Maciej Szczesnowicz, pemimpin komunitas Muslim lokal Polandia ini.

Baca juga: Belarus Tampung 7.000 Migran, 2.000 di Antaranya Berkemah di Perbatasan Polandia

Terjebak di tengah konflik geopolitik

Komunitas Muslim di Bohoniki telah membantu para migran di perbatasan Polandia-Belarus dengan mengumpulkan pakaian dan makanan serta menggalang dana untuk mereka.

Komunitas Muslim tersebut juga telah membantu pasukan di daerah perbatasan dengan memasak sup setiap hari di tengah musim dingin di sana.

Media Polandia mengatakan sedikitnya 11 migran telah tewas sejak krisis di perbatasan Belarus-Polandia dimulai.

Pekan lalu, Belarus memindahkan 2.000 migran dari perkemahan darurat di perbatasan Belarus-Polandia ke pusat logistik terdekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com