Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin: Negara Barat Harus Bertanggung Jawab atas Krisis Migran di Perbatasan Belarus-Polandia

Kompas.com - 14/11/2021, 05:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat-lah yang seharusnya bertanggung jawab atas krisis migran di perbatasan Belarus-Polandia.

Dia merujuk penyebab krisis migran asal Timur Tengah disebabkan oleh perang di Irak dan Afghanistan.

Pernyataan tersebut disampaikan Putin pada Sabtu (13/11/2021) sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, 4.000 Orang Akan Telantar Lebih Lama

Rusia adalah sekutu utama Belarus. Uni Eropa menuduh Belarus menciptakan krisis migran sebagai bagian dari "serangan hibrida" di blok itu.

Minsk dituding mendistribusikan visa Belarus di Timur Tengah, menerbangkan para migran, lalu mendorong mereka untuk menyeberangi perbatasan secara ilegal.

Ketika Uni Eropa bersiap untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Belarus, Putin mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia bahwa dia pikir Belarus tidak dapat disalahkan atas krisis tersebut.

“Jangan lupa dari mana krisis dengan migran ini berasal. Apakah Belarus adalah pelopor dalam masalah ini? Tidak, alasannya diciptakan oleh negara-negara Barat dan Eropa sendiri,” kata Putin.

Baca juga: Jumlah Migran ke Uni Eropa Kemungkinan Akan Terus Bertambah

Merujuk pada konflik di Irak dan Afghanistan, Putin mencatat bahwa orang Kurdi Irak dan Afghanistan termasuk di antara para migran di perbatasan Belarus.

“Belarus tidak ada hubungannya dengan itu. Fakta bahwa mereka datang melalui Belarus tidak mengejutkan karena Belarus memiliki akses bebas visa untuk negara-negara asal mereka,” tutur Putin.

Dia balas menuduh pasukan Polandia di perbatasan dengan Belarus melakukan pemukulan terhadap para migran.

Putin juga menuding pasukan Polandia menembakkan peluru di atas kepala dan menyalakan lampu serta sirene di malam hari di dekat para migran.

Baca juga: Buntut Krisis Migran Belarus-Polandia, Turki Batasi Penerbangan ke Minsk

“Ini tidak benar-benar sesuai dengan ide-ide kemanusiaan yang seharusnya mendukung semua kebijakan tetangga Barat kita,” ujar Putin.

Pada Sabtu, polisi Polandia mengumumkan adanya jasad seorang pemuda Suriah di Polandia dekat perbatasan dengan Belarus.

Di sisi lain, Belarus mengatakan bahwa jumlah migran yang tiba di kamp darurat di perbatasan bertambah setiap hari.

Putin berharap, Presiden Belarus Alexander Lukashenko dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan membahas krisis tersebut.

Dia menambahkan, para migran kebanyakan ingin pergi ke Jerman.

Baca juga: Jumlah Migran di Inggris Capai Rekor 1.185 dalam Sehari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com