Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Migran ke Uni Eropa Kemungkinan Akan Terus Bertambah

Kompas.com - 13/11/2021, 12:37 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WARSAWA, KOMPAS.com – Uni Eropa harus siap menghadapi peningkatan jumlah migran yang mencoba memasuki blok tersebut.

Peringatan itu disamaikan Direktur Frontex Fabrice Leggeri pada Jumat (12/11/2021). Frontex merupakan badan yang menangani urusan perbatasan Uni Eropa.

Leggeri menambahkan, kedatangan migran dari Timur Tengah melalui Belarus akan berlanjut untuk waktu yang lama.

Baca juga: Buntut Krisis Migran Belarus-Polandia, Turki Batasi Penerbangan ke Minsk

Uni Eropa menuduh Minsk menciptakan krisis migran sebagai bagian dari "serangan hibrida" di blok itu sebagaimana dulansir Reuters.

Minsk dituding mendistribusikan visa Belarus di Timur Tengah, menerbangkan para migran, lalu mendorong mereka untuk menyeberangi perbatasan secara ilegal.

“Dari analisis risiko, kami dapat melihat bahwa semua faktor yang memicu krisis ini masih ada dan tidak berkurang. Kami harus siap menghadapi situasi ini untuk waktu yang lama,” kata Leggeri kepada Reuters.

Penjaga Perbatasan Polandia melaporkan, lebih dari 17.000 upaya ilegal untuk melintasi perbatasan negara tersebut dilakukan pada Oktober.

Baca juga: 3 Migran Dipukuli dan Dirampok Rp 107 Juta di Perbatasan Polandia-Belarus

Upaya itu lebih dari dua kali lipat dari jumlah upaya pada September. Selain itu, hingga kini ribuan migran masih berkemah di dekat perbatasan Belarus-Polandia.

Sampai saat ini, Polandia telah menolak dukungan tambahan dalam bentuk penjaga perbatasan dari Frontex.

Polandia beralasan, mereka memiliki kekuatan perbatasan yang cukup besar untuk menahan para migran.

Namun, Pemerintah Polandia telah menghadapi kritik karena tidak mengizinkan Frontex membantu menangani krisis migran.

Baca juga: Krisis Migran di Perbatasan Polandia-Belarus, Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui

Leggeri berujar, meskipun Frontex belum mengirim orangnya di lapangan untuk mendukung Polandia, badan tersebut sedang mendiskusikan berbagi citra satelit tambahan dengan negara tersebut.

Dia juga berencana membantu Polandia mengembalikan migran ke negara asal mereka, seperti Irak.

Leggeri menggarisbawahi bahwa krisis di perbatasan itu bersifat geopolitik dan Frontex adalah agen operasional.

Dia menambahkan, keputusan politik diperlukan untuk mencari tahu dukungan apa yang mungkin dibutuhkan negara-negara seperti Polandia.

Baca juga: Perbatasan Polandia-Belarus Memanas akibat Arus Ribuan Migran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com