Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prioritaskan Work Life Balance, Portugal Loloskan UU Baru WFH

Kompas.com - 11/11/2021, 13:34 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber NDTV

LISBON, KOMPAS.com - Parlemen Portugal telah meloloskan undang-undang perburuhan baru yang bertujuan memberi para pekerja keseimbangan kehidupan kerja yang lebih sehat.

Atau dengan kata lain, work life balance.

Dilansir NDTV, undang-undang baru memberlakukan hukuman bagi bos atau pemberi kerja jika menghubungi staf mereka setelah jam kerja.

Aturan baru ini datang di saat beberapa rumah berubah menjadi kantor karena budaya baru bekerja dari rumah akibat pandemi virus corona.

Atau istilah kerennya, Work From Home (WFH)

Baca juga: Membangun Hubungan dengan Rekan Kerja ketika WFH

Banyak orang memiliki keluhan umum tentang bekerja dari rumah. Mulai privasi yang lebih sedikit hingga lebih banyak gangguan.

Parlemen Portugal menyetujui undang-undang baru untuk kepentingan pekerja.

Selain denda, majikan juga harus membayar staf mereka untuk biaya yang meningkat, seperti tagihan gas, internet, dan listrik, yang dikeluarkan saat bekerja dari rumah.

Pemerintah Partai Sosialis Portugal telah merancang beberapa undang-undang untuk membantu para pekerja menyesuaikan diri dengan budaya kerja dari rumah yang baru.

Namun tidak semuanya lolos ke parlemen.

Undang-undang yang memberi pekerja "hak untuk memutuskan sambungan", yang berarti mereka dapat mematikan perangkat kerja, gagal mendapatkan dukungan yang cukup.

Baca juga: Dilema Ingin WFH tetapi Takut Tak Punya Teman

Beberapa aturan lain untuk melarang pengusaha memantau produktivitas pekerja di rumah dan untuk memastikan pertemuan tatap muka dengan karyawan lain setidaknya sekali setiap dua bulan dipilih oleh parlemen.

Karyawan yang memiliki anak akan diberikan perlindungan hukum untuk bekerja dari rumah hingga anak mereka berusia delapan tahun.

Ini boleh dilakukan tanpa harus mendapatkan persetujuan dari manajemen.

Baca juga: 6 Ide Mendekorasi Rumah Selama WFH

Menteri Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial Portugal, Ana Mendes Godinho, mengatakan pekan lalu bahwa Covid-19 punya peran besar.

"Pandemi telah mempercepat kebutuhan untuk mengatur apa yang perlu diatur," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com