Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Tolak Pembukaan Konsulat AS untuk Palestina di Yerusalem karena Khawatir Hal Ini

Kompas.com - 09/11/2021, 12:51 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan Sabtu (6/11/2021) malam bahwa tidak ada ruang di Yerusalem untuk misi Amerika lainnya.

“Tidak ada ruang untuk konsulat Amerika lainnya di Yerusalem. Yerusalem adalah ibu kota satu negara dan itu adalah negara Israel,” tandasnya dikutip dari VOA Indonesia.

Pemerintahan Trump menutup konsulat AS di Yerusalem, sebuah kantor yang selama bertahun-tahun berfungsi sebagai kedutaan de facto untuk Palestina.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah berjanji untuk membukanya kembali, sebuah langkah yang menurut Israel akan menantang kedaulatannya atas kota itu.

Baca juga: Israel Tolak Rencana AS Buka Konsulat untuk Palestina di Yerusalem

Pembukaan kembali misi diplomatik itu diharapkan dapat membantu memperbaiki hubungan AS dengan Palestina yang terputus di bawah Trump.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Palestina mengatakan pihaknya memandang pembukaan kembali konsulat itu sebagai bagian dari komitmen komunitas internasional, untuk mengakhiri pendudukan Israel selama puluhan tahun atas wilayah yang oleh Palestina dicita-citakan sebagai negara masa depan mereka.

Kementerian Luar Negeri Palestina menyatakan, “Yerusalem Timur adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina yang diduduki dan merupakan ibu kota negara Palestina. Israel, sebagai kekuatan pendudukan, tidak berhak memveto keputusan pemerintah AS.”

Dalam konferensi pers, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengulangi posisi Israel di Yerusalem. Dia menyarankan agar konsulat Amerika itu dibuka di pusat administrasi Palestina di Ramallah, Tepi Barat.

Menlu Israel, Yair Lapid mengatakan, “Mengenai konsulat Amerika, seperti yang kami berdua katakan, ini bukan masalah politik dan stabilitas politik, ini adalah penolakan berprinsip dari Negara Israel terhadap pembukaan konsulat di Yerusalem. Sudah ada kedutaan Amerika (di Yerusalem), dan jika mereka ingin membukanya di Ramallah, kami tidak punya masalah dengan itu.”

Baca juga: PM Israel kepada Biden: Yerusalem Ibu Kota untuk Israel Saja

Warga Palestina menolak gagasan itu karena hal itu akan mengacaukan klaim mereka atas Yerusalem.

Israel memandang Yerusalem sebagai ibu kota abadi dan tak terbagi. Warga Palestina menginginkan bagian timur kota itu, yang diduduki Israel sejak tahun 1967, sebagai ibu kota negara mereka kelak.

Konsulat itu muncul sebagai ujian antara pemerintahan Bennett dan pemerintahan Biden, yang telah bergerak untuk memulihkan kebijakan luar negeri tradisional AS terhadap Israel dan Palestina.

Presiden Donald Trump telah menurunkan operasi konsulat AS itu dan menempatkannya di bawah Kedutaan Besar AS untuk Israel ketika dia memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke kota suci itu pada tahun 2018.

Pemindahan kedutaan membuat marah Palestina yang kemudian memutuskan sebagian besar hubungan dengan pemerintahan Trump.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken belum memberikan tanggal pasti untuk pembukaan kembali konsulat itu dan para pejabat AS telah menyiratkan bahwa perlawanan Israel terhadap langkah tersebut dapat menjadi penghalang.

Baca juga: Membuka Tabir Hubungan Militer Sudan dengan Israel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com