TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett kepada Presiden AS Joe Biden menegaskan, Yerusalem hanya milik mereka saja.
Bennett mengatakannya sebagai bentuk kontra rencana pemerintahan Biden untuk membuka kembali Konsulat AS bagi Palestina di sana.
Penekanan itu diberikan saat Bennett menjawab pertanyaan jurnalis Israeli Kan TV, Amichai Stein, pada Sabtu (6/11/2021).
Baca juga: Israel Tolak Rencana AS Buka Konsulat untuk Palestina di Yerusalem
"Kami menentang pembukaan Konsulat AS untuk Palestina. Yerusalem adalah ibu kota Israel saja," tegas Bennett.
Selain PM Israel, Menteri Luar Negeri Yair Lapid dalam konferensi pers juga mengulangi kembali pernyataan tersebut.
#BREAKING: Israeli PM Bennett in response to my Q: “We oppose opening a US consulate for Palestinians in Jerusalem, it's the capital of the State of Israel only"
— Amichai Stein (@AmichaiStein1) November 6, 2021
Pendahulu Biden, Donald Trump, secara kontroversial memindahkan Kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Dampaknya, konsulat yang awalnya bertindak sebagai kedutaan de-facto bagi Palestina dilebur jadi Unit Urusan Palestina.
Pemindahan tersebut menimbulkan kemarahan rakyat Palestina, yang memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota masa depan mereka.
Memberikan Yerusalem Timur kepada Ramallah selama ini merupakan bagian dari solusi dua negara yang diusulkan.
Tapi, pemerintahan Bennett yang sayap kanan menolak mentah-mentah usul itu. "Kami sudah menekankannya ke mereka (AS)," papar Bennett.
Diwartakan RT, Bennett sempat mengusulkan supaya konsulat dipindahkan ke Ramallah atau Abu Dis yang berlokasi di timur Yerusalem.
Tetapi ketika si PM bertemu Biden pada akhir Agustus, Gedung Putih menolak usul yang diberikan olehnya.
Kementerian Luar Negeri AS pada Oktober mengakui, mereka masih membutuhkan persetujuan Tel Aviv jika ingin membuka konsulat.
"Sepemahaman saya, dibutuhkan izin negara tuan rumah untuk membuka fasilitas diplomatik," kata Deputi Menteri Luar Negeri Brian McKeon.
Baca juga: Batu Pemberat untuk Mencurangi Timbangan Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Yerusalem
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.