Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intelijen AS: Asal-usul Covid Mungkin Tak Akan Pernah Diketahui

Kompas.com - 30/10/2021, 09:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Asal-usul Covid-19 kemungkinan tidak akan pernah dapat diketahui.

Hal tersebut dipaparkan Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) melalui laporan terbaru mereka yang menyelidiki asal-usul Covid-19.

Induk lembaga mata-mata AS tersebut menyelidiki sejumlah teori, salah duanya adalah apakah virus corona ditularkan dari hewan ke manusia atau kebocoran dari laboratorium.

Baca juga: Kesempatan Terakhir, WHO Bentuk Tim Baru Selidiki Asal-usul Covid-19

ODNI memaparkan, dua hipotesis tersebut cukup masuk akal tentang bagaimana SARS-CoV-2 pertama kali menginfeksi manusia.

Tetapi, para analis tidak setuju mana yang lebih mungkin dari kedua hioptesis tersebut sebagaimana dilansir Channel News Asia, Sabtu (30/10/2021).

Laporan itu juga menolak teori bahwa virus corona merupakan senjata biologis.

ODNI menyebut para pendukung teori tersebut tidak memiliki akses langsung ke Institut Virologi Wuhan. Para pendukung teori ini lantas dituduh menyebarkan disinformasi.

Baca juga: Selidiki Asal-usul Covid-19, China Bersiap Uji Puluhan Ribu Sampel Darah

Laporan yang dirilis pada Jumat (29/10/2021) tersebut adalah pembaruan dari tinjauan yang dirilis sebelumnya pada Agustus.

Beberapa lembaga mata-mata AS mendukung teori bahwa virus itu berasal dari alam. Namun, teori tersebut memiliki sedikit konfirmasi.

Sebanyak empat badan mata-mata AS memiliki "keyakinan rendah" bahwa Covid-19 berasal dari hewan yang terinfeksi atau virus terkait.

Tetapi satu badan mata-mata memiliki "keyakinan sedang" bahwa infeksi Covid-19 pertama terhadap manusia kemungkinan besar adalah karena kecelakaan laboratorium.

Baca juga: WHO Akan Mulai Penyelidikan Baru soal Asal-usul Covid-19

Karena terbelahnya hasil analisis tersebut, ODNI sepakat bahwa mereka tidak akan bisa menghasilkan penjelasan yang lebih pasti tentang asal-usul Covid-19 tanpa adanya informasi-informasi baru yang mendukung teori-teori tersebut.

ODNI memaparkan, badan-badan AS dan komunitas ilmiah global tidak memiliki sampel klinis atau pemahaman lengkap tentang data epidemiologis dari kasus Covid-19 paling awal.

Mereka baru bisa melakukan peninjauan kembali jika ada bukti yang muncul lebih banyak lagi.

Baca juga: Bagaimana Kelanjutan Penyelidikan Asal-usul Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Pelantikan Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com