Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang COP26, Inggris Desak China Berbuat Lebih Banyak Tangkal Perubahan Iklim

Kompas.com - 30/10/2021, 08:58 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

LONDON, KOMPAS.com – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta Presiden China Xi Jinping berbuat lebih banyak untuk mengurangi ketergantungan negaranya pada batu bara.

Johnson juga meminta Xi untuk memajukan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) guna semakin baik dalam mengatasi perubahan iklim.

Hal tersebut disampaikan Johnson pada Jumat (29/10/2021) menjelang KTT iklim COP26 yang bakal digelar mulai Minggu (31/10/2021) di Glasgow, Skotlandia.

Baca juga: Aksi Iklim Indonesia Dinilai Sangat Tidak Memadai, Perlu Kebijakan yang Lebih Ambisius

Sebagai penghasil emisi terbesar di dunia, peran China sangat penting bagi keberhasilan COP26 sebagaimana dilansir Channel News Asia.

Di satu sisi, banyak ilmuwan dan pakar iklim khawatir bahwa rencana iklim China saat ini terlalu lemah. Oleh karenanya, Johnson ingin membujuk Beijing supaya melangkah lebih jauh.

Pada Kamis (28/10/2021), Beijing mengajukan nationally determined contributions (NDC) terbaru untuk memerangi perubahan iklim.

Dalam target tersebut, China resmi meningkatkan janji pengurangan emisi. Namun, Beijing tidak menawarkan hal baru menjelang COP26.

Baca juga: Indonesia-Belanda-Pasifik Kembangkan Kerja Sama Tangkal Perubahan Iklim

China menargetkan bisa memangkas emisi karbon dioksida sebelum 2030 dan menjadi netral karbon sebelum 2060.

“Saya sedikit mendorongnya (China), bahwa 2025 akan lebih baik dari 2030, dan saya tidak akan mengatakan dia berkomitmen untuk itu,” tutur Johnson.

Selain itu, Johnson juga meminta “Negeri Panda” untuk menjauh dari batu bara. Dia juga menuturkan bahwa Inggris bisa menjadi contoh betapa cepat negaranya memangkas batu bara.

Johnson ingin sekali menyukseskan COP26.

Baca juga: Intelijen AS Peringatkan Perubahan Iklim Berdampak pada Keamanan Dunia

Di sisi lain, Program Lingkungan PBB melaporkan, belum maksimalnya aksi nyata dalam menekan emisi global membuat bumi akan menghangat sekitar 2,7 derajat Celsius.

Kenaikan suhu bumi yang sangat tinggi tersebut membuat planet ini berhadapan dengan konsekuensi yang sangat merusak.

Beberapa kritikus meragukan apakah Johnson dapat memenangkan China dan penghasil emisi besar lainnya dan tetap menjaga ambang batas kenaikan global sebesar 1,5 derajat Celsius.

Dalam Perjanjian Paris tahun 2015, negara-negara peratifikasinya berkomitmen untuk menjaga suhu bumi tidak naik hingga 1,5 derajat Celsius.

Baca juga: Peran Indonesia Diakui Penting dalam COP26 oleh Komisaris Uni Eropa untuk Aksi Iklim

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com