Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Khawatir Drone Turki Ganggu Stabilitas di Ukraina Timur

Kompas.com - 29/10/2021, 10:14 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengungkapkan kekhawatirannya mengenai penjualan pesawat nirawak buatan Turki ke Ukraina.

Kantor Kepresidenan Rusia alias Kremlin menyebut penjualan pesawat nirawak Bayraktar TB2 tersebut berisiko mengacaukan situasi di Ukraina timur.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, pesawat nirawak tersebut akan berpotensi mengganggu stabilitas di sana sebagaimana dilansir Reuters, Kamis (27/10/2021).

Baca juga: Pemimpin Senior Al-Qaeda Tewas dalam Serangan Drone AS di Suriah

“Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Turki. Tetapi dalam situasi ini ketakutan kami sayangnya disadari bahwa pengiriman senjata jenis ini ke militer Ukraina berpotensi mengganggu stabilitas situasi di jalur kontak,” kata Peskov kepada wartawan.

Di Ukraina timur, tepatnya di Donbass, terdapat kelompok separatis yang didukung Rusia yang telah memerangi pasukan pemerintah Ukraina.

Konflik di sana pecah sejak 2014 ketika Rusia mencaplok semenanjung Crimea dari Ukraina.

Sejak konflik di Donbass pecah, Ukraina melaporkan bahwa sedikitnya 14.000 orang telah tewas.

Baca juga: Tiga Anjing Terjebak Lava Gunung Berapi di La Palma Coba Diselamatkan Pakai Drone

Ukraina telah membeli pesawat nirawak alias drone Turki yang canggih untuk meningkatkan kekuatan militernya.

Ukraina juga telah mencapai kesepakatan dengan Ankara untuk memproduksi drone yang sama di sebuah pabrik di dekat Kiev.

Drone adalah salah satu dari beberapa aspek yang membuat hubungan Rusia dan Turki menegang. Meski demikian, kedua negara masik menjalin hubungan dekat di bidang lain.

“Kami melihat bahwa begitu senjata tersebut jatuh ke tangan militer (Ukraina), mereka berpotensi digunakan di wilayah (timur) Ukraina ini, dan ini mengarah pada destabilisasi,” kata Peskov.

“Itu tidak berkontribusi pada penyelesaian masalah internal Ukraina,” imbuh Peskov.

Baca juga: Pasukan Arab Saudi Berhasil Tangkis Serangan Drone Pemberontak Houthi

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan, pihaknya mengerahkan drone untuk memaksa separatis pro-Rusia menghentikan tembakan pada Selasa (25/10/2021).

Drone tersebut berhasil menghancurkan unit artileri milik separatis pro-Rusia menggunakan bom berpemandu.

Ukraina sendiri mendapat dukungan militer dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO lainnya.

Turki, yang merupakan salah satu anggota NATO, telah mengkritik pencaplokan Crimea oleh Rusia dan menyuarakan dukungan untuk Ukraina.

Meski demikian, Ankara tetap menjalin hubungan dekat dengan Moskwa di bidang pertahanan dan energi.

Baca juga: Bayraktar TB2, Simbol Kebangkitan Turki Jadi Negara Adidaya Drone

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com