Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Indonesia Betah Kuliah di Australia, Ini Berbagai Sebabnya...

Kompas.com - 28/10/2021, 23:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Ia berpendapat jalan untuk menjadi penduduk tetap di Australia lebih terstruktur bagi pelajar internasional yang memenuhi syarat, meski aturannya semakin sulit setiap tahunnya.

"Terus karena saya 'kan anak tunggal, jadi saya ini cucu tunggal dari kedua pihak orang tuaku. Kalau ada apa-apa, dekat untuk balik," tambahnya.

Bisa mendapat pengalaman kerja

Menurut Kelana, banyak mahasiswa dan calon mahasiswa di negara lain saat ini tinggal menunggu lampu hijau untuk masuk ke Australia.

"Calon-calon mahasiswa sudah bertanya kapan perbatasan dibuka. Begitu buka, banyak yang sudah daftar kuliah, tinggal bayar dan apply visa," jelasnya.

Pemerintah negara bagian Queensland sudah mengumumkan mereka akan kembali menerima mahasiswa internasional mulai tahun 2022.

Mereka nantinya akan mendarat di Brisbane, ibu kota Queensland, untuk kemudian menjalani karantina di fasilitas khusus.

Sebelumnya, Kawasan Australia Utara juga pernah memiliki program menjemput mahasiswa internasional, termasuk asal Indonesia pada akhir tahun 2020.

Timothy, seorang calon mahasiswa yang saat ini berada di Bali, mengatakan ia tinggal menunggu kapan perbatasan Australia dibuka kembali.

"Saya sudah mendaftar di Australian Institute of Entrepreneurship di Melbourne. Rencananya mau mengambil bidang cookery," katanya.

Timothy pernah tinggal di Melbourne di tahun 2019, saat itu ia baru belajar Bahasa Inggris sebelum menjalani program diploma di bidang management business.

"Di tahun 2020 harusnya sudah masuk kelas, tapi karena ada lockdown sejak bulan Maret, jadi kelasnya tutup," katanya.

Saat kelas tatap muka ditutup, Timothy memutuskan untuk mencari pekerjaan.

"Tapi dari bulan Maret sampai Agustus 2020 saya cuma beberapa kali kerja. Akhirnya saya memutuskan untuk pulang ke Indonesia," ujar Timothy.

Timothy mengaku pertimbangan utama memilih Australia karena ia ingin belajar mandiri, selain karena bisa mencari pengalaman kerja.

"Tapi poin utamanya, karena ada peluang untuk mencari PR," tutur Timothy.

Baca juga: WNI Asal Cimahi Kuliah di MIT, Rancang Panel Surya Versi Baru untuk Indonesia

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com