Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Hotel Arbez, Lokasinya Separuh di Perancis Separuh di Swiss

Kompas.com - 27/10/2021, 14:17 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

 

KOMPAS.com - Hotel Arbez adalah tempat yang tidak biasa. Bayangkan, hotel ini berada di titik tengah perbatasan.

Setengahnya berada di Perancis dan setengahnya lagi di Swiss.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Baca juga: Perbatasan China-India Tegang Lagi, Sejumlah Besar Tentara Disiagakan

Dilansir laman Uniq Hotels, ketika perbatasan baru antara kedua negara itu dibuat pada tahun 1862, kebetulan tengah-tengahnya terletak di tengah lapangan milik salah satu pebisnis di sana.

Dia membangun sebuah toko yang melintasi perbatasan, memungkinkannya melakukan bisnis di dua negara sekaligus.

Pada tahun 1822, tempat itu pun menjadi sebuah hotel.

Hal-hal menjadi aneh selama Perang Dunia II, ketika hotel tersebut menjadi tuan rumah bagi pasukan Nazi yang menduduki Perancis, dan pasukan perlawanan Perancis yang tinggal di pihak Swiss.

Baca juga: Latihan Militer Dekat Perbatasan, Iran Tantang Perang Azerbaijan?

Jadi, tentara Jerman bisa memasuki Hotel Arbez tetapi hanya sampai bagian yang terletak di tanah Perancis.

Mereka tidak boleh menginjakkan kakinya di wilayah Swiss.

Lantai atas yang masuk ke dalam wilayah Swiss pun menjadi tempat perlindungan bagi buronan Nazi.

Selain itu, pada tahun 1962 menjelang akhir Perang Kemerdekaan Aljazair, diperlukan tempat netral untuk menandatangani Perjanjian Evian.

Hotel ini pun dipilih untuk melaksanakan negosiasi bersejarah antara Perancis dan Aljazair.

Baca juga: Pertama Kali Buka Perbatasan Sejak Pandemi, Bagaimana Penanganan Covid-19 Australia?

Saat ini hotel ini merupakan tempat perhentian yang sempurna bagi para pemain ski dan petualang yang ingin mengakses Pegunungan Alpen.

Ada dua restoran di dalamnya. Di pihak Perancis, mereka menyajikan berbagai hidangan elegan yang disukai oleh lidah Perancis.

Di pihak Swiss, hidangan yang lebih ringan disukai oleh orang Swiss.

Letak hotel ini berada persis di perbatasan antara Perancis dan Swiss, sehingga ruang-ruang yang ada di dalamnya terbagi ke dalam dua negara.

Unik bukan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com