Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berupaya Bentuk Tentara Bayaran, Mantan Pasukan Jerman Ditahan

Kompas.com - 20/10/2021, 17:25 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BERLIN, KOMPAS.com – Dua mantan pasukan Jerman alias Bundeswehr ditahan karena diduga kuat berupaya membentuk unit tentara bayaran yang terdiri atas mantan tentara atau polisi.

Penyataan tersebut disampaikan seorang jaksa federal Jerman pada Rabu (20/10/2021) sebagaimana dilansir DW.

Kedua mantan tentara tersebut masing-masing bernama Arend-Adolf G dan Achim A. Keduanya ditangkap pihak berwenang di Jerman selatan.

Baca juga: Mayat Wanita Ditemukan di Belanda Setelah Hanyut 300 Km dalam Banjir Jerman

Keduanya berupaya membentuk unit paramiliter atau tentara bayaran dengan motif potensi pendapatan senilai 40.000 euro (Rp 657 juta) per bulan untuk setiap anggota satuan.

Unit itu direncanakan berisi antara 100 dan 150 tentara bayaran dan berada di bawah komando kedua pria yang telah ditangkap tersebut.

Menurut jaksa, kedua pria itu ingin mengerahkan unit yang mereka bentuk untuk melancarkan operasi tempur dalam perang saudara di Yaman.

Mereka bertujuan memenangi konflik tersebut lalu memaksa pemberontak Houthi dan pemerintah Yaman untuk berunding.

Di Yaman, perang saudara berkecamuk selama bertahun-tahun di mana pemberontak Houthi, telah memerangi pemerintah.

Baca juga: Biografi Friedrich Nietzsche, Filsuf Kenamaan Jerman

Potensi kematian warga sipil

Kedua pria itu sadar bahwa unit yang mereka bentuk harus melakukan pembunuhan selama operasi dengan warga sipil juga bisa terbunuh atau terluka.

Jaksa menambahkan, para tersangka juga memiliki rencana agar kelompok itu bertindak sebagai tentara bayaran dalam konflik lain.

Menurut pernyataan jaksa, kedua mantan tentara tersebut ingin mendapatkan pendanaan, terutama dari Arab Saudi.

Baca juga: Adolf Hitler Bunuh Diri, Jerman Langsung Ciut Nyali

Bahkan, Achim A telah mencoba untuk berdialog dengan perwakilan Arab Saudi.

Namun, upayanya sejauh ini sia-sia karena tidak ada seorang pun di Arab Saudi yang merespons.

Meski unitnya belum terbentuk, jaksa mengatakan Arend-Adolf G telah menghubungi setidaknya tujuh orang untuk mengajak mereka bergabung dengan unit bentukannya.

Baca juga: 12 Oktober 1810: Festival Oktoberfest di Jerman Pertama Kali Digelar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com