Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putri Pendiri Huawei Meng Wanzhou yang Ditahan Kanada Dibebaskan dari Tahanan Rumah

Kompas.com - 25/09/2021, 06:29 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

OTTAWA, KOMPAS.com - Putri pendiri Huawei Meng Wanzhou yang ditahan Kanada dilaporkan dibebaskan dari tahanan rumah.

Meng ditangkap pada 1 Desember 2018 di Vancouver karena tuduhan penipuan atas permintaan pemerintah AS.

Tetapi pada Jumat (24/9/2021), permintaan ekstradisinya dibatalkan begitu bersepakat dengan Kementerian Luar Negeri AS.

Baca juga: Putri Pendiri Huawei Meng Wanzhou Dapat Ancaman Mati, Termasuk Dikirimi Peluru

Kasus perempuan yang menjabat sebagai Chief Financial Officer Huawei itu sempat membuat China marah, dan membuat hubungan dengan AS serta Kanada renggang.

Karena kasus Meng Wanzhou inilah, Beijing kemudian membalas dengan menahan warga Kanada, yang dibantah "Negeri Panda".

"Hidup saya begitu terbalik. Momen ini sangat mengganggu hidup saya," ujar Meng kepada wartawan setelah dibebaskan dari tahanan.

Perempuan berusia 49 tahun tersebut mengatakan badai pasti berlalu, dan berterima kasih atas dukungan yang diterimanya dari seluruh dunia.

Detil pembebasan Meng menjadi isu yang begitu intens dibahas antara diplomat AS dan China, seperti dilansir BBC Sabtu 925/9/2021).

Washington menduga Meng sudah menyalahgunakan bank HSBC mengenai sifat sebenarnya dari hubungan Huawei dan perusahaan bernama Skycom.

Baca juga: PM Kanada Tak Akan Tunduk pada Tekanan China untuk Bebaskan Anak Pendiri Huawei

Dampaknya, bank tersebut berpotensi melanggar aturan sanksi yang dibuat "Negeri Uncle Sam" kepada Iran.

Pada Jumat, Kementerian Kehakiman AS (DOJ) menyatakan telah mencapai kesepakatan penangguhan penuntutan.

Artinya, DOJ tidak akan melayangkan gugatan kepada putri Ren Zhengfei itu hingga setidaknya Desember 2022.

Jika Meng menurut kepada syarat yang ditetapkan oleh pengadilan, maka kasus yang tengah bergulir bisa digugurkan.

Kesepakatan tersebut memungkinkan dia untuk menyangkal dakwaan, namun di sisi lain mengakui tuduhan yang dilayangkan AS.

Baca juga: Pendiri Huawei: AS Meremehkan Kekuatan Kami

Tak lama kemudian, otoritas hukum Kanada di Vancouver berujar sudah menarik diri dari upaya ekstradisi, sehingga Meng harus dilepaskan.

Menurut sumber yang dekat dengan Meng, ibu dari empat anak tersebut bisa pulang ke "Negeri Panda" pada Sabtu.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Meng juga setuju memberi "fakta" berisi pengakuan dia sudah melontarkan keterangan palsu ke HSBC.

DOJ menerangkan, Meng mengakui dia bertanggung jawab atas peran melakukan skema yang merugikan institusi finansial global.

Di sisi lain, DOJ juga mengumumkan mereka sedang mempersiapkan upaya melawan Huawei.

Baca juga: Putrinya Ditangkap atas Permintaan AS, Begini Komentar Pendiri Huawei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com