Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Limbah Nuklir, Radioaktif Buangan nan Mematikan

Kompas.com - 22/09/2021, 14:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Nuklir menyimpan sisi seram tersendiri. Pemakaiannya amat kontroversial. Walaupun punya manfaat, beberapa pihak menyebutnya bisa jadi senjata pemusnah massal.

Kalau nuklirnya saja begitu mengerikan, bagaimana dengan limbahnya?

Dilansir The Conversation, limbah nuklir butuh ratusan tahun untuk membusuk.

Bahkan terpapar sedikit saja dengan jenis yang paling berbahaya, bisa amat mematikan.

Baca juga: Pakar IPB Jelaskan Dampak Limbah Nuklir Jika Dibuang ke Laut

Limbah nuklir dapat diartikan sebagai apapun yang dihasilkan dari tempat yang memiliki izin untuk menangani bahan nuklir yang tidak lagi berguna.

Penggambaran populer banyak menunjukkan bahwa limbah nuklir ini tersimpan dalam tong, seperti penyimpanan minyak.

Namun, limbah dari industri nuklir memiliki banyak bentuk dan tidak banyak yang terlihat seperti minyak.

Beberapa masuk klasifikasi limbah radioaktif, karena mereka dilapisi oleh partikel radioaktif yang berbahaya dan sulit dihilangkan.

Ini termasuk filter ventilasi udara dan setelan khusus yang dipakai para pekerja agar partikel tidak menempel di kulit.

Lalu ada pula potongan logam, pasir yang digunakan dalam proses pengolahan air, dan puing-puing.

Baca juga: Jepang Berencana Buang Jutaan Ton Air Limbah Nuklir ke Samudra Pasifik

Benda radioaktif yang sesungguhnya datang dari buangan bahan bakar nuklir.

Kebanyakan uranium yang sudah digunakan di reaktor, beberapa di antaranya telah mengalami pembusukan radioaktif.

Ini mengubah mereka menjadi unsur kimia yang berbeda.

Bahan bakar bekas lalu dilarutkan dalam asam agar unsur kimia yang berguna dapat diekstraksi dan dibuat bahan bakar baru.

Cairan limbah yang tersisa kemudian diubah kembali menjadi kaca padat, sehingga lebih mudah untuk ditangani.

Limbah seperti ini tidak memakan banyak tempat, tapi menyebabkan sebagian besar radioaktivitas di Britania Raya.

Baca juga: China Kecam Rencana Jepang Buang 1,25 Juta Ton Limbah Nuklir ke Laut

Kebanyakan jenis limbah padat ditaruh di dalam drum 500 liter dan ditutupi semen dengan jenis dan jumlah yang sangat spesifik.

Semen ini kemudian dituang di sekitar limbah dan mengubahnya menjadi balok yang kuat dan padat yang tahan radiasi dibanding bahan lain, seperti plastik.

Beberapa jenis limbah dihancurkan di mesin khusus sebelum proses penyemenan.

Ketika limbah cair berubah menjadi kaca, ia harus lolos beberapa kriteria kualitas, seperti berapa banyak daya yang dapat dilepaskan dari isotop radioaktif.

Kriteria ini memastikan limbah tersebut dapat disimpan dalam waktu yang lama dengan aman.

Baca juga: Jepang Akan Buang 1,25 Juta Ton Air Limbah Nuklir Fukushima ke Laut

Bahan bakar nuklir bekas juga mengandung unsur radioaktif yang berbeda dan beberapa membusuk dengan cepat.

Ketika mereka membusuk, mereka melepaskan banyak energi yang dapat diserap dari lingkungan sekitar, dan ini membuat mereka hangat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com