PERM, KOMPAS.com - Pelaku penembakan kampus Rusia yang menewaskan enam orang dilaporkan sudah bermimpi membunuh banyak orang.
Timur Bekmansurov yang ditahan setelah menembaki Universitas Perm sempat memublikasikan persiapan dan detil rencananya.
Pada Senin pagi waktu setempat (20/9/2021), Bekmansurov memasuki kampus elite di Perm, sekitar 1.000 km di timur Moskwa.
Baca juga: Penembakan di Kampus Rusia, Mahasiswa Bersenjata Tewaskan 8 Orang
Media setempat melaporkan, Bekmansurov yang merupakan mahasiswa tingkat pertama melepaskan tembakan dan membunuh enam orang.
Seperti diberitakan RT, remaja berusia 18 tahun tersebut baru 10 hari menjadi mahasiswa jurusan ilmu forensik.
Berbicara kepada kantor berita Rusia TASS, pejabat dinas medis setempat berujar Bekmansurov terluka namun masih hidup.
Sebelum melakukan penembakan, Timur Bekmansurov sempat menulis motivasinya di media sosial lokal bernama VKontakte.
Bekmansurov mengatakan, motifnya bukanlah agama maupun politik, melainkan impian yang didasari kebenciannya terhadap orang.
Untuk merealisasikan impiannya melakukan pembunuhan massal, dia sempat berpikir menggunakan bom bunuh diri daripada senjata.
Baca juga: Video Penembakan di Universitas Rusia, Mahasiswa Panik Lompat dari Jendela
Dia menjabarkan bagaimana dia membeli senjata, berlatih, dan prosesnya sehingga mendapatkan lisensi menembak.
Juru bicara kementerian dalam negeri Rusia menerangkan, aksi Bekmansurov dihentikan polisi muda yang bergegas menuju gedung utama.
Irina Volk berujar, penegak hukum yang diketahui bernama Konstantin Kalinin melihat Bekmansurov yang bersenjata menuju ke kampus.
Baca juga: Penembakan Massal di Illinois AS Lukai 12 Orang, Pelaku Tertabrak Kereta
Bekmansurov yang melihat Kalinin sempat melepaskan tembakan, yang dibalas oleh si polisi dan berhasil melukai remaja itu.
Berbagai video yang beredar di media sosial menunjukkan mahasiswa berhamburan menyelamatkan diri dengan meloncati jendela.
Dalam keterangan sumber yang dihimpun RT, alarm tanda bahaya universitas tak berbunyi karena salah penjaganya tewas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.