Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penembakan Kampus Rusia yang Tewaskan 6 Orang Bermimpi Bunuh Banyak Orang

Kompas.com - 20/09/2021, 21:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PERM, KOMPAS.com - Pelaku penembakan kampus Rusia yang menewaskan enam orang dilaporkan sudah bermimpi membunuh banyak orang.

Timur Bekmansurov yang ditahan setelah menembaki Universitas Perm sempat memublikasikan persiapan dan detil rencananya.

Pada Senin pagi waktu setempat (20/9/2021), Bekmansurov memasuki kampus elite di Perm, sekitar 1.000 km di timur Moskwa.

Baca juga: Penembakan di Kampus Rusia, Mahasiswa Bersenjata Tewaskan 8 Orang

Media setempat melaporkan, Bekmansurov yang merupakan mahasiswa tingkat pertama melepaskan tembakan dan membunuh enam orang.

Seperti diberitakan RT, remaja berusia 18 tahun tersebut baru 10 hari menjadi mahasiswa jurusan ilmu forensik.

Berbicara kepada kantor berita Rusia TASS, pejabat dinas medis setempat berujar Bekmansurov terluka namun masih hidup.

Sebelum melakukan penembakan, Timur Bekmansurov sempat menulis motivasinya di media sosial lokal bernama VKontakte.

Bekmansurov mengatakan, motifnya bukanlah agama maupun politik, melainkan impian yang didasari kebenciannya terhadap orang.

Untuk merealisasikan impiannya melakukan pembunuhan massal, dia sempat berpikir menggunakan bom bunuh diri daripada senjata.

Baca juga: Video Penembakan di Universitas Rusia, Mahasiswa Panik Lompat dari Jendela

Dia menjabarkan bagaimana dia membeli senjata, berlatih, dan prosesnya sehingga mendapatkan lisensi menembak.

Juru bicara kementerian dalam negeri Rusia menerangkan, aksi Bekmansurov dihentikan polisi muda yang bergegas menuju gedung utama.

Irina Volk berujar, penegak hukum yang diketahui bernama Konstantin Kalinin melihat Bekmansurov yang bersenjata menuju ke kampus.

Baca juga: Penembakan Massal di Illinois AS Lukai 12 Orang, Pelaku Tertabrak Kereta

Bekmansurov yang melihat Kalinin sempat melepaskan tembakan, yang dibalas oleh si polisi dan berhasil melukai remaja itu.

Berbagai video yang beredar di media sosial menunjukkan mahasiswa berhamburan menyelamatkan diri dengan meloncati jendela.

Dalam keterangan sumber yang dihimpun RT, alarm tanda bahaya universitas tak berbunyi karena salah penjaganya tewas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com