Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CIA Ternyata Sempat Peringatkan Militer AS Ada Anak Kecil dalam Serangan Drone di Kabul

Kompas.com - 19/09/2021, 09:43 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Badan Intelijen Pusat AS (CIA) dilaporkan sempat memeringatkan militer ada anak kecil di lokasi yang hendak diserang drone di Kabul.

CNN yang mengutip tiga sumber internal Washington mengungkapkan, tak dijelaskan kapan peringatan itu dilayangkan.

Tetapi, militer AS hanya memberikan waktu beberapa detik sebelum rudal Hellfire menghantam targetnya pada Agustus lalu.

Baca juga: Pentagon Akhirnya Akui Serangan Drone ke Kabul Bunuh 10 Warga Sipil

Dilansir New York Post, peringatan terlambat yang dilayangkan CIA fatal. Sebanyak 10 orang tewas dalam serangan udara tersebut, dengan mayoritas anak-anak.

Pemerintahan Presiden Joe Biden harus memberikan pernyataan maaf, setelah sebelumnya bersikukuh mereka mengenai target teroris ISIS-Khorasan (ISIS-K).

Beberapa media AS seperti New York Times melakukan investigasi, dan mengungkapkan serangan udara itu malah mengenai warga sipil.

Salah satu korban diidentifikasi Zemerai Ahmadi, bekerja sebagai staf di organisasi kemanusiaan yang dipunyai AS.

Saat kejadian, dia baru saja memasuki rumah dan membunyikan klaksonnya. Putranya yang berusia 11 tahun kemudian keluar.

Bocah itu masuk ke kursi pengemudi, dan memasukkan mobil ayahnya ke parkiran, sementara saudara-saudaranya menonton.

Baca juga: Sejumlah Roket Hantam Dekat Kabul, Afghanistan Masih Tegang

Saat itulah, rudal Hellfire yang ditembakkan drone AS menghantam mobil Toyota Ahmadi, membunuhnya, anak-anaknya, dan sepupunya.

Jenderal Kenneth McKenzie, Komandan Sentral AS (CENTCOM) menuturkan dia akhirnya yakin bahwa mereka salah sasaran.

"Kami kini mendapat kepastian tidak mungkin kendaraan beserta korban tewasnya berhubungan dengan ISIS-K atau mengancam AS," kata McKenzie.

"Serangan ini kami yakini akan mencegah ancaman ke pasukan atau proses evakuasi. Tapi ini kesalahan dan saya meminta maaf," kata dia.

Baca juga: Pengungsi Afghanistan Ditangkap sebagai Tersangka Teroris Taliban setelah Evakuasi dari Kabul ke Inggris

Menteri Pertahanan Lloyd Austin mengakui, tidak ada kaitan antara Ahmadi dengan ISIS-Khorasan, sehingga serangan itu kesalahan mereka.

"Kami menyampaikan permintaan maaf, dan secara tulus berniat dari kesalahan ini," papar Jenderal Austin.

Serangan udara itu digelar setelah bom bunuh diri mengguncang di bandara Kabul, menewaskan 169 warga Afghanistan dan 13 tentara AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com