TOKYO, KOMPAS.com – Kali pertama dalam 30 tahun, pasukan darat Jepang menggelar latihan militer nasional berskala besar.
Latihan yang digelar Pasukan Bela Diri Darat Jepang tersebut melibatkan semua unitnya pada Rabu (15/9/2021).
Surat kabar yang didukung pemerintah China, Global Times, menggambarkan latihan itu sebagai tanggapan terhadap China.
Baca juga: Taiwan Gelar Latihan Udara Berskala Besar, Simulasikan Pesawat Mendarat di Jalan Raya
Mengutip para ahli militer Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China, Global Times melaporkan bahwa latihan tersebut merupakan sebuah peringatan dari Jepang.
Kendati demikian, para ahli militer China memperingatkan bahwa Jepang tidak memiliki kemampuan untuk menghalangi Beijing dalam konflik militer atas sejumlah wilayah seperti Kepulauan Diaoyu alias Kepulauan Senkaku.
Global Times juga menyinggung Taiwan, yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya, dengan menyatakan bahwa China siap berperang jika mengganggu reunifikasi dengan Taipei.
“China siap untuk skenario terburuk: AS dan sekutunya, termasuk Jepang, meluncurkan intervensi militer habis-habisan untuk mengganggu reunifikasi nasional China,” tulis Global Times.
Baca juga: Tembak-tembakan di Tengah Warga Jadi Viral Ternyata Latihan Perang, Militer Latvia Minta Maaf
Melansir The National Interest, Jepang tengah meningkatkan postur pertahanannya supaya lebih kuat untuk menangkal pengaruh China yang makin berkembang.
Hal tersebut dibuktikan dengan pembelian beberapa unit F-35 dari AS senilai 35 miliar dollar AS atau setara Rp 498 triliun.
Selain itu, kemitraan AS-Jepang lainnya seperti penjualan rudal pencegat SM-3, pesawat nirawak RQ-4 Global Hawk, dan sistem radar Aegis.
Di sisi lain, para pemimpin Jepang tengah berdebat mengenai penyusunan ulang konstitusi negara guna memperluas kemungkinan operasi dan manuver militer untuk mendukung pertahanan.
Baca juga: Menteri Rusia Yevgeny Zinichev Meninggal dalam Latihan di Arktik