Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bush Bela Keputusan Invasi Afghanistan pasca Serangan 9/11: "Lindungi Rakyat Amerika"

Kompas.com - 11/09/2021, 17:53 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden ke-43 Amerika Serikat (AS) George W Bush membela keputusannya untuk “melindungi rakyat Amerika” dengan menginvasi Afghanistan setelah teror 11 September.

Bush menyampaikan komentar pertamanya jelang peringatan 20 tahun serangan teroris yang merenggut nyawa 2.996 orang tersebut dalam film dokumenter baru “9/11: Inside the President's War Room” yang ditayangkan di Inggris di BBC.

Baca juga: Dua Dekade Perang Melawan Teror AS, Adakah Pelajaran yang Bisa Dipetik

Peringatan ini datang setelah AS menarik pasukan terakhirnya keluar dari Afghanistan, di mana mereka pertama kali dikirim setelah serangan teror tersebut untuk menyingkirkan Taliban yang diyakini menyembunyikan Al Qaeda, kelompok yang bertanggung jawab atas teror 11 September.

Sejak dimulainya “Perang terhadap Teror” yang diusung Bush, sekitar 2.800 personel militer AS tewas di Afghanistan, bersama dengan ribuan tentara sekutu, warga sipil, kontraktor, dan pejuang musuh.

Namun akhirnya Taliban kembali menguasai negara itu 20 tahun kemudian.

Meski begitu, mantan presiden AS itu membela keputusannya untuk mengirim pasukan ke Afghanistan setelah 9/11.

Menurutnya keputusan itu bukan karena amarah, tetapi untuk melindungi Amerika.

“Saya membuat beberapa keputusan besar. Dimulai dengan pemikiran besar bahwa Amerika sedang berperang,” kata mantan Bush dalam dokumenter itu melansir Daily Mail pada (3/9/2021).

“Dan keputusan itu tidak dibuat atas kemarahan, itu dibuat dengan tujuan dalam pikiran, yaitu untuk melindungi rakyat Amerika. Saya pikir saya benar,” katanya menantang.

Ketika ditanya apakah dia percaya tindakannya setelah 9/11 membuat dunia menjadi tempat yang lebih aman, Bush berkata: “Anda tahu, tidak ada serangan lain di Amerika.”

“Kami akan membiarkan sejarawan menyelesaikan semua itu. Katakan saja - saya merasa nyaman dengan keputusan yang saya buat.”

Baca juga: Detik-detik Serangan 11 September 2001, 4 Pesawat Tewaskan Hampir 3.000 Orang

Dikira kecelakaan

Bush menyampaikan tentang pikiran awal mereka saat pertama kali menerima kabar soal insiden pesawat menabrak Menara Utara World Trade Center.

“Awalnya saya pikir itu adalah kesalahan pilot,” kata Bush tentang pikiran langsungnya. "Saya tidak bisa membayangkan apa pun selain pilot yang buruk yang lepas kendali," tambahnya sambil mengatakan bahwa dia menganggap itu adalah “kecelakaan”.

Presiden dan anggota senior pemerintahan AS ketika itu sedang dalam perjalanan ke Sekolah Dasar Emma E Booker di Florida, untuk mempromosikan kurikulum pendidikan baru AS.

Pengarahan CIA yang diberikan oleh Mike Morell kepada presiden pagi itu tidak memiliki sesuatu yang luar biasa di dalamnya. Bush baru saja lari pagi dan “dalam suasana hati yang sangat baik,” kata Morell kepada BBC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com