Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Tragedi 11 September Picu Bom Bali dan Serangan Teroris Lainnya di Asia Tenggara...

Kompas.com - 11/09/2021, 08:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Al Jazeera

Pada tahun-tahun berikutnya, anggota JI dan Al Qaeda terus saling mendukung, tambah Temby, dengan Al Qaeda menyediakan dana untuk serangan di Asia Tenggara seperti bom Bali.

Serangan 11 September 2001 picu bom Bali 1

Imron sendiri mengaku tidak tahu tentang rencana serangan 11 September. Kepada Al Jazeera dia berkata, JI baru tergerak merencanakan bom Bali setelah mendengar beritanya.

"Saya masih mengingatnya. Imam Samudra ingin melakukan aksi bom Bali pada 11 September untuk memperingati hari penyerangan World Trade Center, tetapi tidak ada cukup waktu."

Bom Bali 1 akhirnya terjadi pada 12 Oktober 2002 dengan para penyerang menargetkan bar-bar yang ramai di Kuta.

Imron menambahkan, rencana semula adalah menyerang kapal angkatan laut di pelabuhan Singapura, tetapi mereka mengalihkan perhatian ke Bali setelah melihat skala tragedi 11 September.

Baca juga: Ketika Persembunyian Osama bin Laden Terungkap dari Baju yang Dijemur Istrinya

Aksi JI sebelum tragedi 9/11

Menurut Judith Jacob, analis senior di Protection Group International, perlu untuk melihat ke belakang dan depan untuk memahami sejauh mana sebenarnya dampak dari serangan 11 September 2001.

Sebab, sebelum tragedi 11 September saja JI sudah melakukan serangan.

Pada 14 September 2000, JI membom Bursa Efek Jakarta yang menewaskan 15 orang. Tahun itu juga, mereka melakukan serangkaian pemboman terkoordinasi di gereja-gereja pada malam Natal yang menewaskan 18 orang.

Ada juga aksi teror di Filipina seperti serangan saat Hari Rizal 30 Desember 2000 yang menewaskan 22 orang, pemboman terkoordinasi di Manila, bentrokan dengan pasukan keamanan di selatan, pemboman pasar, dan penculikan.

Pada April 2000, Abu Sayyaf, yang sebelumnya dianggap lebih sebagai bandit preman, menculik 21 orang dari pulau penyelaman Malaysia, Sipadan. Separuh dari jumlah korban adalah turis asing.

Abu Sayyaf menahan mereka di Jolo, Filipina, untuk meminta tebusan dan memicu krisis penyanderaan selama berbulan-bulan.

Jolo tetap menjadi salah satu tempat paling berbahaya di wilayah tersebut dan Abu Sayyaf kini berafiliasi dengan ISIS.

Jacob menambahkan, benar bahwa serangan 11 September 2001 memicu aksi lanjutan dari para militan di Asia Tenggara, tetapi mereka tidak dikuatkan.

Baca juga: 5 Teori Konspirasi 9/11 yang Masih Langgeng hingga Sekarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com