Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Hapus Mural Warna-warni yang Hiasi Tembok Kabul, Diganti Tulisan Slogan Hitam Putih

Kompas.com - 09/09/2021, 13:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Daily Mail

KABUL, KOMPAS.com - Taliban menghapus mural yang menghiasi dinding ibukota Afghanistan hasil karya seniman Afghanistan dan masyarakat dan menggantinya dengan tulisan slogan hitam putih.

Kolektor seni aktivis Afghanistan Omaid Sharifi, pendiri ArtLords, menghabiskan delapan tahun mengubah bentangan dinding beton labirin Kabul dengan mural berwarna-warni.

Baca juga: Protes Pecah di Kabul, Taliban Kunci Perempuan Afghanistan di Ruang Bawah Tanah

Mereka menciptakan lebih dari 2.200 mural di seluruh negeri yang membahas segala hal mulai dari pembunuhan George Floyd di AS, dan penenggelaman pengungsi Afghanistan di Iran.

Ada juga mural tentang kesetaraan gender dan penandatanganan perjanjian AS-Taliban menuju perdamaian.

Namun, dalam beberapa minggu setelah kaum militan mengambil alih ibu kota, banyak karya seni jalanan ditutup cat baru, digantikan oleh slogan-slogan propaganda hitam putih, bersamaan dengan upaya Taliban menerapkan kembali visi keras mereka di Afghanistan.

Salah satu mural di tengah Kabul yang dihapus adalah lukisan jalan yang didedikasikan untuk dokter dan pekerja bantuan Jepang, Tetsu Nakamura, yang terbunuh pada 2019.

Mural itu diganti dengan slogan yang memberi selamat kepada bangsa atas “kemenangan” Taliban, mengacu pada pengambilalihan negara oleh milisi.

Daily Mail pada Selasa (8/9/2021) melaporkan sejumlah pekerja menggulung cat putih di atas karya seni jalanan itu, dab dilaporkan dibayar kurang dari 7 dollar AS setara kurang dari Rp 100.000 per hari.

Omaid Sharifi (34 tahun), salah satu pendiri ArtLord, mengaku tidak kaget dengan hal itu. Dia sendiri terpaksa melarikan diri ke UEA demi keselamatannya.

Menurutnya mural adalah “jiwa Kabul” dan mewakili suara orang-orang Afghanistan dan menutup lukisan-lukisan itu seperti meletakkan kain kafan di atas kota.

“Beberapa mural ini adalah jiwa Kabul. Mereka memberikan keindahan kota dan kebaikan kepada orang-orang Kabul yang menderita,” ujarnya kepada Guardian.

Baca juga: Mantan Presiden Afghanistan Kembali Minta Maaf Telah Tinggalkan Negaranya

Banyak dari mural itu bercerita tentang keinginan, tuntutan, dan permintaan rakyat Afghanistan. Jadi suara Afghanistan terpatri di dinding itu. Mural itu juga menentang korupsi dan mendorong transparansi.

Dia mengatakan bahwa mural adalah milik masyarakat Afghanistan karena ketika setiap lukisan dilukis, ArtLords mengundang hingga 200 orang untuk melukisnya.

Selama masa kekuasaan pertama Taliban, dari 1996 hingga 2001, tidak ada media lokal dan gambar manusia dan hewan dilarang.

Sekarang, seni jalanan kota yang cerah dan berwarna-warni telah diganti dengan teks hitam-putih, yang mengatakan bahwa Taliban “adalah saudara dan putra Anda, mereka adalah pelindung tanah dan rakyat ini”.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Liga Arab Desak Gencatan Senjata Segera dan Permanen di Gaza

Global
Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Abaikan Peringatan Internasional, Israel Bersumpah Intensifkan Serangan Darat di Rafah Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com