Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk DPO AS Paling Dicari, Sirajuddin Haqqani Jadi Menteri Dalam Negeri Afghanistan Era Taliban

Kompas.com - 08/09/2021, 10:55 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com – Taliban pada Selasa (7/9/2021) mengumumkan nama-nama yang mengisi pos pemerintahan baru Afghanistan.

Nama Mullah Mohammad Hassan Akhund dijadikan sebagai Perdana Menteri interim Afghanistan.

Selain itu, Abdul Ghani Baradar akan menjadi wakilnya bersama dengan Abdul Salam Hanafi.

Baca juga: Sosok Mullah Hasan Akhund, Pemimpin Sementara Afghanistan Era Taliban

Untuk pos Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Taliban mengumumkan Sirajuddin Haqqani sebagai menteri interimnya.

Sirajuddin Haqqani adalah kepala kelompok milisi yang dikenal sebagai jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Taliban sebagaimana dilansir BBC.

Jaringan Haqqani berada di balik sejumlah serangan paling mematikan dalam perang selama 20 tahun di negara itu.

Salah satu serangan yang paling mematikan yang diingat adalah ledakan bom truk di Kabul pada 2017. Serangan tersebut menewaskan lebih dari 150 orang.

Baca juga: Tokoh Kunci Taliban dalam Kabinet Kerja Rezim Pemerintahan Baru Afghanistan

Jaringan Haqqani telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh AS. Kelompok ini juga mempertahankan hubungan dekat dengan Al Qaeda sebagaimana dilansir BBC.

Menurut laman profil yang dibuat FBI mengenai Haqqani, dia dicari untuk diinterogasi sehubungan dengan serangan di sebuah hotel di Kabul pada Januari 2008.

“Dia diyakini telah berkoordinasi dan berpartisipasi dalam serangan lintas batas terhadap Amerika Serikat dan pasukan koalisi di Afghanistan,” tulis profil tersebut.

FBI menuliskan, Haqqani juga diduga terlibat dalam perencanaan upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai pada 2008.

Baca juga: Lebih dari 1.000 Orang Terjebak di Bandara Afghanistan Tak Dapat Izin Terbang dari Taliban

Jaringan Haqqani juga disalahkan atas serangan terhadap kedutaan AS dan pangkalan NATO di Kabul pada 12 September 2011.

Sirajuddin Haqqani juga merupakan salah satu orang yang masuk daftar pencarian orang (DPO) paling dicari oleh AS.

AS menawarkan hadiah hingga 10 juta dollar AS (Rp 140 miliar) untuk informasi mengarah langsung pada penangkapan Sirajuddin Haqqani.

Baca juga: Cerita Guru Afghanistan Bersumpah Terus Mengajar Meski Tahu Terancam Dibunuh Taliban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com