KOMPAS.com - Tak perlu heran tatkala menjumpai foto badak Afrika dengan cula berwarna pink.
Itu bukan lucu-lucuan orang iseng belaka.
Tapi hal ini memang benar-benar disengaja.
Baca juga: Peneliti Akhirnya Berhasil Ungkap Sejarah Evolusi Badak
Dilansir Guardian, untuk mencegah perburuan ilegal badak Afrika yang sudah terancam punah, pengelola satwa liar menemukan senjata baru yang ampuh, yakni racun.
Racun ini, jelas bukan sembarang racun.
Pada beberapa tahun lalu, lebih dari 200 badak dibunuh pemburu di Afrika Selatan.
Para konservasionis pun khawatir bahwa jumlah itu akan meningkat.
Pemburu badak ilegal membunuh binatang ini untuk mendapatkan tanduk.
Tanduk ini dianggap kaya keratin, yaitu substansi yang sama ditemukan pada kuku.
Dipercaya dapat dipakai sebagai obat oleh kepercayaan budaya di Asia. Inilah yang membuat harganya mahal, hingga banyak diburu.
Baca juga: Kuburan Massal Hewan Purba Ditemukan di Spanyol, Isinya Badak hingga Kucing Bergigi Pedang
Untuk membendungnya, pembantaian pengelola satwa liar mengamankan beberapa badak di tempat-tempat seperti Sabi Sand Game Reserve yang letaknya berdekatan dengan Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan.
Setelah para badak tenang, tanduk mereka dibor untuk membuat lubang.
Lubang ini kemudian diisi dengan "parasiticide", sejenis racun parasit untuk mengontrol kutu pada kuda dan ternak.
Racun tersebut dimasukkan ke dalam lubang tanduk.
Kombinasi pewarna yang dipakai sangat "imut", yakni pink.
Baca juga: Viral, Video Lumba-Lumba Berwarna Pink, Ini Penjelasan LIPI