Pada September 2009, tentara membantai pendukung oposisi di sebuah stadion ibu kota Conakry. Sedikitnya 157 orang tewas, sementara 109 wanita diperkosa.
Baca juga: Pemimpin Kudeta Guinea Larang Para Pejabat Pemerintah Ke Luar Negeri
Pada Minggu, Mamady Doumbouya sebagai pemimpin kudeta Guinea menyatakan, "Kami tidak akan lagi mempercayakan politik kepada satu orang, kami akan mempercayakan politik kepada rakyat."
"Guinea itu indah. Kita tidak perlu memperkosa Guinea lagi, kita hanya perlu bercinta dengannya," lanjutnya dengan metafora yang berisiko membuka luka lama penduduk.
Mamady Doumbouya mengecam korupsi dan pemborosan. Dia bersumpah memulihkan perdamaian di Guinea yang terus-menerus dilanda kekerasan
Namun, para diplomat dan media lokal berpendapat, pemicu kudeta Guinea mungkin pertikaian dengan pemerintah dalam kendali Kementerian Pertahanan atas pasukan khusus.
Baca juga: Pemain Liverpool Naby Keita dan Kakak Paul Pogba Terjebak Kudeta Guinea
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.