Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah yang Bunuh Teman Paedofil Pemerkosa Anaknya Dibebaskan Polisi

Kompas.com - 06/09/2021, 09:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Ayah di Rusia yang membunuh temannya, paedofil yang memerkosa putrinya, dilaporkan dibebaskan oleh polisi.

Polisi memutuskan membebaskan Vyacheslav M dari tahanan rumah, setelah dia mendapatkan banyak dukungan.

Biasanya, otoritas "Negeri Beruang Merah" akan tetap menahan tersangka pembunuhan. Namun pengecualian diberikan kepada Vyacheslav.

Baca juga: Bunuh Teman Paedofil yang Sudah Memperkosa Anaknya, Ayah Ini Ditangkap

Pekerja pabrik berusia 34 tahun itu ditangkap setelah membunuh temannya, Oleg Sviridov, yang merupakan paedofil.

Warga di Desai Vintai, Region Samara, menyatakan Vyacheslav hanya berusaha melindungi putrinya dari Sviridov yang merupakan teman baiknya.

Baik warga desa maupun pengguna internet kini menyerukan supaya Vyacheslav tidak menerima dakwaan pembunuhan.

Berdasarkan kabar yang beredar, Sviridov sering terlihat bersama gadis kecil, termasuk putri Vyacheslav yang saat kejadian berusia delapan tahun.

"Tidak terpikirkan oleh semua orang dia akan melakukannya kepada anak kecil," kata teman yang mengenal Sviridov selama 15 tahun.

Dilansir The Sun Minggu (5/9/2021), Sviridov memerkosa anak Vyacheslav selama beberapa kali setiap kali diminta mengasuhnya.

Baca juga: Paedofil yang Dikebiri Kimia Minta Maaf, Ungkap Tak Bisa Ereksi

Kejahatan si paedofil terkuak ketika di tengah acara minum-minum, Vyacheslav melihat rekaman pemerkosaan terhadap anaknya di ponsel temannya tersebut.

Ayah yang sudah dilanda amarah itu mengonfrontasi Sviridov, yang melarikan diri sebelum dia sempat dipegang.

yacheslav melaporkan tindakan pemerkosaan terhadap anaknya ke polisi, yang segera melakukan pengejaran.

Namun, Vyacheslav berhasil menemukan Sviridov. Dalam amarahnya, dia menikam si paedofil tersebut hingga tewas.

Kepada polisi, Vyacheslav mengaku dia tidak sengaja membunuhnya, dengan pisau tersebut jatuh dan menimpa Sviridov saat mereka bertengkar.

Jenazah predator seks itu ditemukan pada Kamis (2/9/2021), lebih dari sepekan setelah Vyacheslav melihat video itu.

Baca juga: Setelah Lecehkan Bayi yang Diasuh, Babysitter Ini Kirim Rekamannya ke Pacar yang Paedofil

Vyacheslav pun ditahan. Namun di saat bersamaan, polisi juga membuka penyelidikan pelecehan seksual di ponsel Sviridov.

Sumber penegak hukum mengungkapkan sudah melecehkan anak-anak selama lima tahun, dengan total korbannya ada tiga.

Selain anak Vyacheslav, dalam rekaman tersebut polisi mendapatkan data korban lainnya berusia enam dan 11 tahun.

Merespons penangkapan Vyacheslav, warga desa maupun netizen menghendaki supaya dia tidak didakwa pembunuhan.

"Dia bukanlah pembunuh. Dia sudah melindungi putrinya dan anak kami," kata salah satu warga. "Semua orang di sisinya," timpal lainnya dikutip Daily Mail.

Mantan kandidat presiden Rusia sekaligus jurnalis terkenal Kesnia Sobchak menyatakan, semua orangtua menentang si paedofil.

Baca juga: Paedofil Elvis Presley Dipenjara Usai Grooming Anak Perempuan 14 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com