Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasil Temukan Kasus Penyakit Sapi Gila, Pengiriman ke China Dihentikan

Kompas.com - 06/09/2021, 09:01 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BRASILIA, KOMPAS.com - Brasil menangguhkan ekspor daging sapi ke China, setelah mengonfirmasi dua kasus penyakit sapi gila “atipikal” di dua pabrik daging domestik yang terpisah.

“Penghentian ekspor daging sapi segera dimulai,” terang Kementerian Pertanian Brasil dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (4/9/2021), menambahkan Beijing akan memutuskan kapan mulai mengimpor lagi.

Baca juga: Rani, Diyakini Sapi Terkecil di Dunia, Mati

Penangguhan sementara diambil berdasarkan protokol bilateral yang ada antara kedua negara. Meskipun kementerian terkait menekankan "tidak ada risiko bagi kesehatan manusia atau hewan".

Brasil adalah pengekspor daging sapi terbesar di dunia, dengan China sebagai pelanggan terbesarnya. Lebih dari setengah ekspor daging sapi Brasil ke China dan Hong Kong.

Kedua kasus itu "tidak biasa" karena penyakit itu muncul "spontan dan sporadis, tidak terkait dengan konsumsi makanan yang terkontaminasi", menurut Kementerian Pertanian Brasil.

Dua kasus bovine spongiform encephalopathy (BSE) diidentifikasi selama pemeriksaan kesehatan di negara bagian Minas Gerais dan Mato Grosso pada sapi tua.

“Brasil tidak pernah mencatat kasus klasik BSE,” menurut kementerian terkait, yang secara resmi memberitahu Organisasi Kesehatan Hewan Dunia melansir Al Jazeera pada Minggu (5/9/2021).

Baca juga: Eksportir Sapi Australia Ikut Terdampak Lonjakan Covid-19 Indonesia

Pada Juni 2019, Brasil juga menghentikan sementara ekspor ternaknya ke China setelah kasus BSE yang tidak biasa terdeteksi di Mato Grosso pada sapi berusia 17 tahun.

Penyakit sapi gila pertama kali muncul di Inggris pada 1980-an dan menyebar ke banyak negara di Eropa dan di seluruh dunia.

Penyakit ini menyebabkan kekhawatiran konsumen dan memicu krisis serius di industri daging sapi saat itu.

Penyakit ini disebarkan secara luas oleh peternak yang memberi makan ternak dengan daging dan tepung tulang dari hewan yang mati dan terinfeksi.

Ketika itu, orang-orang kemudian dilaporkan meninggal setelah tertular varian manusia, penyakit Creutzfeldt-Jakob, yang diketahui ditularkan melalui konsumsi daging sapi yang terinfeksi BSE.

Baca juga: Ditahan Setelah Sebut Kotoran Sapi Bukan Obat Covid-19, Aktivis India Akhirnya Dibebaskan

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com