BRASILIA, KOMPAS.com - Perampok bank di Brasil yang menggunakan sandera sebagai tameng, memaksa sanderanya berbaring di atap dan kap mobil, sambil mengancam akan menembak wajah sanderanya jika tidak berpegangan.
Mereka menyandera setidaknya 11 orang dan menahan mereka selama hampir dua jam.
Polisi sedang mencari perampok bank Brasil ini, yang sebagian besar buron.
Tiga orang, salah satunya tersangka, tewas dalam perampokan di kota Aracatuba di negara bagian Sao Paulo, Brasil pada Senin (30/8/2021).
Baca juga: Kelompok Perampok Bank Ini Ikat Korbannya sebagai Perisai di Mobil
"Yang bisa saya pikirkan adalah saya akan mati," salah satu sandera mengatakan kepada situs baru Brasil, UOL (dalam bahasa Portugis).
Pria itu, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan seorang pria bersenjata membawa senapan menghentikannya saat sedang berkendara di jalan dengan sepeda motornya.
Meskipun tembakan sudah terdengar di seluruh kota, pria itu tidak menyadari bahayanya.
"Saya mendengar keributan, tapi saya pikir itu kembang api. Tiba-tiba, seorang pria mendorong saya dari sepeda motor dan menyuruh saya berhenti," kata pria itu kepada UOL.
Dia mengaku awalnya mengira sedang diberhentikan karena pos pemeriksaan polisi, tapi kemudian dia menyadari mereka adalah penjahat.
Menurutnya para perampok berperilaku "agresif" dan bertekad untuk mengintimidasi tawanan mereka.
"Jika mereka melihat seseorang mengintip dari jendela, mereka akan menembak ke arah itu untuk menakut-nakuti semua orang dan menunjukkan kepada kami bahwa mereka tidak bermain," katanya melansir BBC.
Baca juga: Warga Brasil Punguti Uang yang Berserakan di Jalan Usai Insiden Perampokan Bank Bersenjata
Seorang sandera lain mengatakan kepada situs berita Brasil G1 (dalam bahasa Portugis) bagaimana dia dihentikan dan digunakan sebagai perisai manusia.
"Mereka menyuruh saya keluar dari mobil, merobek baju saya dan melemparkan topi saya ke tanah," katanya.
"Saya ditaruh di atas kap mobil dan diberi tahu: 'Jika Anda melepaskannya (pegangan), jika Anda mencoba menjatuhkan diri, saya akan menghentikan mobil dan menembak wajah Anda.' Saya pikir saya tidak pernah memegang begitu erat pada apa pun seperti yang saya lakukan saat itu."
Sandera menggambarkan bagaimana dia berhasil bertahan saat mobil melaju dengan cepat melewati gundukan dan lubang.