MOSKWA, KOMPAS.com – Seorang pria di Rusia mendapat transferan uang senilai 95,2 juta rubel (Rp 19 miliar) dalam semalam.
Pria bernama Roman Yurkov tersebut mendadak kaya raya pada pertengahan 2020 sebagaimana dilansir Russia Today.
Baca juga: Kena Tipu, Gadis Ini Kehilangan Rp 884 Juta Usai 52 Transfer ke 8 Rekening
Setelah itu, polisi menangkap Yurkov pada Desember 2020 atas tuduhan pencurian dari rekening bank dalam skala besar.
Kini, pada Jumat (25/6/2021), pengadilan Tula di Rusia memutuskan bahwa Yurkov bersalah dan dijatuhi hukuman penjara selama enam tahun.
Namun, Yurkov mengatakan dia sama sekali tidak melakukan kesalahan.
Menurut Mash, Yurkov mengaku bahwa pada 1 Juli 2020, dia terbangun dan melihat ada saldo puluhan juta rubel di dalam rekeningnya.
Baca juga: Transfer Jutaan “Dana untuk Isis”, Wanita 57 Tahun Mendadak Masuk Daftar Calon Teroris
Awalnya, dia mengira uang tersebut adalah uang kemenangannya saat berjudi. Yurkov lantas menelepon bank untuk memastikan semuanya.
Saat melakukan panggilan telepon, Yurkov mengaku bahwa bank mengatakan semuanya baik-baik saja.
Selama beberapa bulan berikutnya, dia mulai menghambur-hamburkan uang, membeli mobil, dan membeli apartemen.
Namun, Yurkov juga tak lupa untuk terus menelepon bank guna memastikan semuanya baik-baik saja.
Baca juga: Sudan Transfer AS Rp 4,9 Triliun untuk Keluar dari Daftar Negara Terorisme
Yurkov mengaku, dia berulang kali diberitahu pihak bank bahwa semuanya baik-baik saja.
Pada November 2020, rekeningnya tiba-tiba diblokir. Satu bulan kemudian, Yurkov dipanggil ke bank untuk diberitahu mengenai situasi sebenarnya yang telah terjadi.
Selang sebulan kemudia, Yurkov ditangkap polisi. Pihak berwenang mengatakan, Yurkov membeli empat apartemen, iPhone baru, BMW, dan Mercedes.
Menurut Yurkov, dia tidak melakukan kesalahan apa pun. Dia mengeklaim bahwa dia yakin uang yang dia dapatkan itu berasal dari kesalahan bandar judi.
Yurkov masih dapat mengajukan banding atas keputusan tersebut. Tapi belum diketahui apakah dia berniat untuk melakukannya.
Baca juga: Perdana Menteri Australia Terbuka untuk Transfer Tahanan untuk Brenton Tarrant
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.