Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kena Covid-19 di Negara Ini, Turis Dapat Fasilitas Penerbangan Jet Pribadi Gratis

Kompas.com - 31/08/2021, 18:41 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

NASSAU, KOMPAS.com - Bagi Raquel Pires, terbang dengan jet pribadi selalu menjadi fantasi. Dia pun tidak pernah berpikir akan bisa merasakan fasilitas penerbangan mahal itu karena terinfeksi Covid-19.

Wanita berusia 25 tahun dari Cranford, New Jersey, tidak sabar menikmati matahari dan pasir bersama sahabatnya di Bahama awal bulan ini.

Baca juga: Gubernur AS Penentang Kewajiban Pakai Masker Ini Positif Covid-19

Setelah keduanya menerima tes PCR negatif, mereka naik pesawat ke resor bintang lima SLS Baha Mar, untuk bersenang-senang selama lima hari.

Mereka bersenang-senang di pantai yang indah di pantai, sembari menyeruput koktail dan berenang bersama penyu.

Liburannya umumnya menyenangkan sampai broker asuransi mendatanginya untuk kembali melakukan tes Covid-19 lain, sebagai syarat penerbangan pulang.

“Satu jam kemudian saya mendapat panggilan telepon di ponsel saya,” kenangnya.

"Seseorang dari hotel berkata, 'Kamu harus pergi ke kamarmu sekarang, kamu dinyatakan positif.'"

Pires akhirnya kembali ke kamar yang disewanya 1.000 dollar AS (Rp 14,2 juta) per malamnya dalam kekalutan. Dia berusaha mengumpulkan barang-barangnya sebelum dia dengan cepat dibawa ke lantai bawah hotel Covid-19 yang kurang mewah.

Di sana, seorang pekerja dengan setelan hazmat sedang menyapu lorong. Resor itu lalu memberikan pilihan terbatas padanya.

Dia bisa tinggal di Bahama selama 14 hari atau sampai dia dites negatif dengan uangnya sendiri (kira-kira 140 dollar AS sekitar Rp 1,9 juta per malam).

Opsi lainnya, pemerintah Bahama akan membayarnya untuk diterbangkan keesokan harinya dengan jet medis pribadi, karena dia memiliki penyakit bawaan diabetes tipe 1.

Baca juga: Penyanyi Kondang Malaysia Meninggal Usai Berjuang Melahirkan dalam Kondisi Positif Covid-19

Armada yang digunakan dioperasikan oleh Covac Global, sebuah perusahaan yang relatif baru dengan armada jet dan helikopter yang telah diubah menjadi menerbangkan unit perawatan intensif untuk VIP (Orang Sangat Terinfeksi).

“Itu agak keren, bahkan jika itu bukan situasi yang ideal,” kata Pires melansir New York Post pada Jumat (27/8/2021).

CDC telah mengeluarkan imbauan perjalanan yang menyarankan orang Amerika untuk menghindari perjalanan ke Bahama, tempat kasus virus corona melonjak pada Agustus, dengan 223 kasus per 100.000 orang dilaporkan dalam tujuh hari terakhir.

Sementara untuk Covac Global dan para pesaingnya, peraturan AS saat ini yang mengharuskan warganya melakukan tes negatif tiga hari sebelum kembali ke negara itu, membuat bisnisnya berkembang pesat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com