Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kena Covid-19 di Negara Ini, Turis Dapat Fasilitas Penerbangan Jet Pribadi Gratis

NASSAU, KOMPAS.com - Bagi Raquel Pires, terbang dengan jet pribadi selalu menjadi fantasi. Dia pun tidak pernah berpikir akan bisa merasakan fasilitas penerbangan mahal itu karena terinfeksi Covid-19.

Wanita berusia 25 tahun dari Cranford, New Jersey, tidak sabar menikmati matahari dan pasir bersama sahabatnya di Bahama awal bulan ini.

Setelah keduanya menerima tes PCR negatif, mereka naik pesawat ke resor bintang lima SLS Baha Mar, untuk bersenang-senang selama lima hari.

Mereka bersenang-senang di pantai yang indah di pantai, sembari menyeruput koktail dan berenang bersama penyu.

Liburannya umumnya menyenangkan sampai broker asuransi mendatanginya untuk kembali melakukan tes Covid-19 lain, sebagai syarat penerbangan pulang.

“Satu jam kemudian saya mendapat panggilan telepon di ponsel saya,” kenangnya.

"Seseorang dari hotel berkata, 'Kamu harus pergi ke kamarmu sekarang, kamu dinyatakan positif.'"

Pires akhirnya kembali ke kamar yang disewanya 1.000 dollar AS (Rp 14,2 juta) per malamnya dalam kekalutan. Dia berusaha mengumpulkan barang-barangnya sebelum dia dengan cepat dibawa ke lantai bawah hotel Covid-19 yang kurang mewah.

Di sana, seorang pekerja dengan setelan hazmat sedang menyapu lorong. Resor itu lalu memberikan pilihan terbatas padanya.

Dia bisa tinggal di Bahama selama 14 hari atau sampai dia dites negatif dengan uangnya sendiri (kira-kira 140 dollar AS sekitar Rp 1,9 juta per malam).

Opsi lainnya, pemerintah Bahama akan membayarnya untuk diterbangkan keesokan harinya dengan jet medis pribadi, karena dia memiliki penyakit bawaan diabetes tipe 1.

Armada yang digunakan dioperasikan oleh Covac Global, sebuah perusahaan yang relatif baru dengan armada jet dan helikopter yang telah diubah menjadi menerbangkan unit perawatan intensif untuk VIP (Orang Sangat Terinfeksi).

“Itu agak keren, bahkan jika itu bukan situasi yang ideal,” kata Pires melansir New York Post pada Jumat (27/8/2021).

CDC telah mengeluarkan imbauan perjalanan yang menyarankan orang Amerika untuk menghindari perjalanan ke Bahama, tempat kasus virus corona melonjak pada Agustus, dengan 223 kasus per 100.000 orang dilaporkan dalam tujuh hari terakhir.

Sementara untuk Covac Global dan para pesaingnya, peraturan AS saat ini yang mengharuskan warganya melakukan tes negatif tiga hari sebelum kembali ke negara itu, membuat bisnisnya berkembang pesat.

Pasalnya, jika turis dites positif Covid-19, satu-satunya cara mereka dapat melakukan perjalanan kembali ke AS adalah dengan ambulans udara bersertifikat dengan personel medis.

Covac Global, yang unik karena penumpang tidak harus dirawat di rumah sakit sebelum terbang, mengalami peningkatan keanggotaan sebesar 500 persen tahun ini.

Sementara Medjet yang berusia 30 tahun, melaporkan bahwa mereka melihat lebih banyak kesempatan bisnis pada musim panas lalu daripada sebelumnya.

“Sepertinya setiap hari kami menyelamatkan seseorang dari seluruh dunia,” kata CEO Covac Global Ross Thompson, 35 tahun, penduduk asli Manhattan yang mendirikan perusahaannya pada musim semi 2020 mengantisipasi kebutuhan akan layanannya.

“Yang sudah divaksinasi juga sakit. Itu terjadi begitu banyak, aku bahkan tidak bisa memberitahumu (jumlahnya).”

Sebagian besar penumpang layanan jet pribadi biasa membayar secara mandiri. Beberapa membeli keanggotaan, membayar 2.400 dollar AS (Rp 34 juta) per tahun untuk layanan ini, jika diperlukan.

Jika Pires perlu menutupi pengeluarannya sendiri, itu akan menelan biaya sekitar 45.000 dollar AS (Rp 6,4 miliar) untuk penerbangan pulang yang relatif singkat.

“Orang dapat membayar 200,000 dollar AS (Rp 2,8 miliar) dari kantongnya (jika membayar sendiri),” kata Thompson, mengingat pasangan yang baru-baru ini berlibur di Dubai dan dites positif. Keduanya membayar lebih dari 220,000 dollar AS (Rp 3,1 miliar) untuk pulang ke Los Angeles dengan jet Dassault Falcon 50.

Tentu saja, dengan label harga seperti itu, beberapa penumpang mengharapkan lebih dari sekadar perjalanan pulang yang aman.

"Kami pasti mendapat permintaan untuk air soda dan Perrier," kata Thompson. "Tapi kebanyakan orang hanya bersyukur (bisa dipulangkan)."

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/31/184142770/kena-covid-19-di-negara-ini-turis-dapat-fasilitas-penerbangan-jet-pribadi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke