Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelidikan Asal-usul Covid-19: Intelijen AS Masih Kebingungan

Kompas.com - 28/08/2021, 15:09 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Komunitas intelijen AS masih belum bisa menentukan asal-usul Covid-19.

Mereka bahkan berbeda pendapat apakah Covid-19 bocor dari laboratorium atau berkembang secara alami di alam.

Laporan itu dikeluarkan oleh Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, kantor yang mengawasi 18 agensi intelijen di “Negeri Paman Sam”.

Baca juga: Penyelidikan Mandek, Peluang Ungkap Asal Usul Covid-19 Hampir Tertutup

Namun, laporan tersebut secara meyakinkan menyatakan bahwa Covid-19 tidak dikembangkan sebagai senjata biologis.

Sementara itu, para ahli memperingatkan mereka hampir kehabisan waktu untuk mengumpulkan bukti permulaannya.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri China membantah laporan tersebut dan menyebutnya sebagai anti-sains sebagaimana dilansir BBC, Jumat (27/8/2021).

Laporan dari Kantor Direktur Intelijen Nasional AS tersebut menyebutkan bahwa komunitas intelijen masih berbeda pandangan mengenai asal-usul Covid-19.

Baca juga: Peluang Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Hampir Mandek, Ini Sebabnya

"Semua lembaga menilai bahwa dua hipotesis masuk akal: paparan alami dari hewan yang terinfeksi dan insiden terkait laboratorium,” tulis laporan tersebut.

Dua lembaga intelijen yang berbeda memiliki dua kesimpulan yang berbeda.

Pertama, dugaan bahwa virus itu ditularkan dari hewan ke manusia. Kedua, asumsi bahwa infeksi pertama pada manusia terjadi melalui kecelakaan laboratorium.

Setelah laporan tersebut muncul, Presiden AS Joe Biden mengeluarkan pernyataan dan mengkritik China karena tidak bekerja sama dalam penyelidikan asal-usul Covid-19.

Baca juga: Biden Dapat Laporan Intelijen Tak Meyakinkan soal Asal-usul Covid-19

"Informasi penting tentang asal mula pandemi ini ada di Republik Rakyat China,” kata Biden.

“Namun sejak awal, pejabat pemerintah di China bekerja untuk mencegah penyelidik internasional dan anggota komunitas kesehatan masyarakat global mengaksesnya," sambung Biden.

“Dunia layak mendapat jawaban, dan saya tidak akan beristirahat sampai kita mendapatkannya,” tambah Biden.

Pandemi Covid-19, yang telah merenggut hampir 4,5 juta jiwa di seluruh dunia, pertama kali dilaporkan muncul di kota Wuhan, China, pada Desember 2019.

Baca juga: WHO Akan Luncurkan Investigasi Asal Usul Covid-19 Kedua, Diklaim Beda Dari Sebelumnya

Setelah itu, tim ahli dari WHO mengunjungi Wuhan dan menyimpulkan awal tahun ini bahwa penyakit itu kemungkinan besar menyebar dari hewan yang dijual di pasar.

Namun, kesimpulan tersebut telah ditolak oleh beberapa ilmuwan.

Pada Mei, Biden meminta badan intelijen AS untuk menilai data dan menghasilkan laporan yang mendekatkan ke kesimpulan definitif tentang asal-usul virus.

Sementara itu, China telah membuat klaim tak berdasar bahwa virus itu berasal dari Fort Detrick, sebuah instalasi militer di AS.

Baca juga: Penyelidikan Lanjutan Asal-usul Covid-19 Ditolak China, Ini Tanggapan WHO

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com