Orang-orang yang ingin masuk lalu memanjat tembok, gerbang, bahkan kawat berduri. Setiap orang mendorong untuk masuk.
Kami berbicara dengan seorang saksi mata yang terjebak di bandara pada hari Minggu lalu. Dia memiliki jadwal penerbangan ke Uzbekistan, tetapi pesawat itu batal terbang.
Para pimpinan dan karyawan bandara telah kabur dari tempat kerja mereka.
Orang-orang datang ke bandara tanpa tiket atau paspor. Mereka berpikir bisa naik pesawat apa saja dan bisa terbang ke tempat lain di dunia, kata seorang saksi mata.
Ribuan orang terjebak di dalam bandara, tanpa makanan atau air. Ada banyak perempuan, anak-anak, dan difabel.
Baca juga: Taliban Larang Wanita Afghanistan Keluar Rumah, Ternyata Ini Alasannya
Namun, jika Anda pergi ke pusat Kabul, kehidupan tampak normal. Lalu lintas terlihat lengang. Sebagian besar toko tutup.
Pasukan Taliban juga tampak bahagia. Saya berbicara dengan beberapa dari mereka, termasuk yang sedang berpatroli.
Kami mencoba masuk ke istana kepresidenan tapi mereka tidak mengizinkan kami. Mereka bilang kami butuh izin dari komando yang lebih tinggi. Namun, para milisi yang saya lihat itu ramah kepada kami.
Saya sebenarnya agak takut kemarin, cemas akan terjadi kekerasan dan hal-hal lainnya. Namun, untungnya tidak terjadi apa-apa.
Kota ini begitu sunyi dan tenang. Saya tidak percaya bahwa kekuasaan atas ibu kota Afganistan ini telah berpindah tangan setelah 20 tahun. Semuanya begitu sunyi.
Baca juga: Mantan Menteri Afghanistan Ini Kini Jadi Pengantar Pizza di Jerman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.