Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Tantang PM Thailand Tanding Kickboxing untuk Selesaikan Krisis Politik

Kompas.com - 25/08/2021, 21:48 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang politisi Thailand menantang Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha bertanding kickboxing untuk menyelesaikan krisis politik.

Dilaporkan The Thaiger, anggota parlemen yang bernama Mongkolkit Suksintharanon mengunggah tantangannya di Facebook 20 Agustus lalu.

Dalam unggahannya, pemimpin Partai Sipil Thailand itu menantang Prayut bertarung tiga ronde di Stadion Lumpini.

Baca juga: Protes Penanganan Pandemi PM Thailand, Warga Bawa Replika Mayat dan Alat Pancung

"(Tantangan) ini akan menjadi langkah termuda dan paling damai menyelesaikan permasalahan penanganan Covid-19 di negara," ucap Mongkolkit.

Politisi muda itu menawarkan hanya akan menggunakan kaki dan tangan kanannya, karena Prayut jauh lebih tua.

"Perdana menteri 67 tahun. Saya 40 tahun. Jadi beliau lebih tua dari saya, 27 tahun," kata Mongkolkit.

Dia menawarkan jika kalah, dia akan mundur dari parlemen. Tetapi jika Prayut tumbang, dia harus meletakkan jabatan PM Thailand.

Dilansir World of Buzz Rabu (25/8/2021), Mongkolkit menyebut pertarungan itu takkan melanggar apa pun karena kickboxing adalah olahraga.

Dia berkoar jika Prayut tidak merespons tantangannya dalam 10 hari, dia harus mundur karena melakukan sikap pengecut.

Baca juga: PM Thailand Sumbangkan 3 Bulan Gajinya untuk Dana Bantuan Covid-19

Untuk menunjukkan dia serius, dia mengunggah video ketika dia berlatih di sebuah gim Muay Thai ditemani pelatih.

Bukan kali ini saja politisi muda tersebut membuat kehebohan. Tahun lalu, dia mengusulkan legalisasi judi, pekerja seks, hingga mainan seks.

Tantangan tersebut jelas tidak ditanggapi, dengan partai penguasa Palang Pracharath (PPRP) berbalik menyerangnya.

Dikutip Bangkok Post, anggota parlemen PPRP Sira Jenjaka berujar dia tengah mempelajari apakah Mongkolkit melanggar aturan.

Baca juga: PM Thailand Diberi Kekuatan Baru Cegah Penyebaran Covid-19

Dia mengeklaim Mongkolkit bisa dijerat kasus karena sudah mengancam mantan pemimpin junta militer tersebut.

Selain itu berdasarkan beberapa konten yang diunggah, Sira menyimpulkan Mongkolkit sudah melakukan fitnah.

"Jika dia terbukti melanggar peraturan, maka statusnya sebagai anggota parlemen akan dicabut," tegas Sira.

Bahkan mantan anggota PPRP menyerukan supaya komisi anti-korupsi setempat memeriksa Mongkolkit atas tuduhan pelanggaran etika.

Baca juga: Tak Pakai Masker saat Rapat, PM Thailand Didenda Rp 2,7 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Israel Rebut Seluruh Perbatasan Gaza dengan Mesir, Persempit Gerakan Hamas

Global
Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Rangkuman Hari Ke-826 Serangan Rusia ke Ukraina: Polemik Larangan Senjata | Belarus Tangguhkan CFE

Global
Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Soal Larangan Ukraina Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia, Ini Kata AS

Global
Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com